Chapter 16

264 30 10
                                    

"Lama tak bertemu ya, (Full Name) Kun."

Sosok bos dari mafia menyambut kehadiran mu pagi itu di ruangannya.

"Mm, la-lama tak bertemu Mori Sensei."

Pagi ini Koyou mengajak mu ke markas mafia. Ia berdalih lelah membawa barang, dengan kepolosan mu kau hanya ikut padahal Koyou berniat mempertemukan mu dengan Dazai.

Dan benar saja, sosok Dazai baru saja tiba namun ia hanya berdiri diam di depan pintu sama sekali ia tak bersuara.
Koyou lah orang pertama yg menyadari kehadiran Dazai di depan pintu.

"Dazai Kun."

Saat Koyou menyebutkan nama itu, reflek kau menoleh ke arah tatapan Koyou. Yang kau lihat adalah sosok pria berpakaian serba hitam dengan iris hazelnya.

Kau menoleh ke arah Koyou, seolah bertanya apakah benar itu dia.

"Ya, itu Dazai Osamu. Dazai yg kau kenal sewaktu kalian masih kecil. " Jawab Koyou.

Entah magnet apa yg menarik mu, kau berjalan menujunya bahkan menyentuh wajahnya dengan kedua tangan mu.

"Apa itu benar benar kau ?" Kau bertanya sambil menatap tepat ke matanya.

Tiada jawaban darinya, namun kau yakin itu dia. Kau memeluknya dengan erat dan menangis saat memeluknya.

"Dazai Kun, ak benar benar merindukan mu."

Tatapan pria itu mengarah tepat ke arah Koyou, ia tahu bahwa Koyou dalang dari semua insiden ini.

Dazai kemudian mencengkram kedua lengan bagian atas mu dan mendorong mu menjauh darinya.

"Siapa kau ?"

Mendengar pertanyaan dari pria beriris hazel itu membuat mu diam membeku.

"Ini aku (Full Name), apa kau tidak ingat ?" Tanyamu "apa kau tidak ingat pada ku Dazai Kun?" Tanya mu lagi.

"Tidak." Hanya itu jawabannya. Dazai kemudian berbalik dan pergi dari hadapan mu.

Saat itu, air matamu lolos begitu saja. Entahlah yg kau rasa hanya sakit dan kau hanya bisa menangis.

Koyou hanya bisa diam memelukmu mencoba menenangkan mu.

"Kenapa semua ini harus menimpa ku? Ayah ibu ku sudah meninggalkan ku dan seseorang yg ak anggap bisa menemaniku malah tidak mengenaliku." Keluh mu disela tangis mu.

Dazai tidak pergi ia ada di samping pintu dan dia mendengar semua keluh mu.

"Dengar kan ak (Name) Chan, kau jangan bersedih lalu menyerah kau harus tetap kuat, jangan menangis. Kau hanya harus berusaha agar seseorang mau mengakui keberadaan mu."

"Dengan apa ak harus melakukannya?" Tanya mu.

"Cinta, hanya itu senjata yg kau miliki. Semua wanita memang cantik tapi tak semua punya senjata ini."

.




.






.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang