Chapter 18

253 31 26
                                    

Keluar dari ruang pesta, hanya gelap yg menghiasi setiap lorong di perjalanan mu.

"Apa kau takut?" Tiba tiba Dazai bertanya pada mu, memecahkan sepi diantara kalian.

"Eng... Ti-tidak terlalu." Jawab mu gugup.

"Syukurlah." Jawabnya.

Lorong gelap yg kau lalui, seakan tak pernah ada habisnya.

"Ne Dazai Kun, kita mau pergi ke mana ?" Tanya mu.

"Tempat yg bagus." Jawabnya.

🌸🌸🌸

Tepat di ujung lorong, terdapat pintu berwarna merah darah di situlah Dazai berhenti dan membuka pintu.
Saat ia masuk, ia pun menutup pintu.

"Dazai Sama." Sayup sayup, terdengar suara seseorang memanggil nama Dazai. Dia berjalan menuju suara itu sedangkan kau hanya mengikutinya.

"Yaah, Sachi apa ak membuat mu menunggu."

Saat kau tiba di sisi Dazai kau melihat seorang wanita  yg berbaring di ranjang, wanita itu hanya memakai bikini.

"Tentu saja tidak, ak sudah lama menunggu tapi bagiku untuk mendapatkan yg terbaik menunggu akan terasa lebih baik, Dazai Sama." Wanita itu menepuk sisi kosong di ranjangnya.

"Begitukah." Dazai kemudian berjalan sambil menanggalkan coat hitam dan blazer yg ia pakai tak lupa ia juga melepas dasinya.

Kemudian, pria itu naik ke ranjang tepat di sisi wanita itu. Wanita itu lalu berbaring di atas tubuh Dazai dengan gerakan gerakan menggoda.

Kau yg diabaikan dan terpaksa menonton hanya bisa diam melihat setiap perbuatan mereka. Hati mu merasa sedih saat Dazai mencium bibir wanita itu bahkan menghujani ciuman di pipi wanita itu.

"Dazai Sama, tidak kah kau merasa kasian dengan yg ada di dalam?" Wanita itu menggerayangi tubuh Dazai hingga berhenti di depan kejantanan miliknya.

"Ahh, kau nakal sekali."

Sejenak Dazai menatap ke arahmu dengan senyum di wajahnya. Sedangkan kau hanya melihat dengan hati yg penuh luka.

"Mungkin, jika ak menyimpan benihku padamu. Anak kita akan jauh lebih sempurna." Ucap Dazai.

Sekarang kau tahu apa posisimu sekarang kau tahu bahwa Dazai sudah berubah. Tanpa berkata apapun, kau meninggalkan tempat itu sambil menangis.

"Apa tidak apa membiarkannya pergi? nanti bos mafia marah."

"Tak masalah." Jawab Dazai.

🌸🌸🌸

Berlari dan terus berlari diiringi air mata, apa yg dilakukan Dazai dan yg dikatakannya terus menggema di kepala mu.

Bruk.....

Karena asik menangis, kau menabrak tubuh seseorang sampai kau terjatuh.

"Gomenasai." Ucapmu.

"Astaga! Cewek, pakai mata mu." Suara itu suara seorang laki laki. Suara yg begitu keras dan tajam.
Namun pria itu tetap membantu mu berdiri.

Dapat kau lihat sosoknya, pria pendek dengan rambut berwarna jingganya dan topi vendora.

"Terima kasih, maaf." Ucap mu sambil berlari pergi dan menangis.

.




.





.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang