Chapter 40

226 27 7
                                    

"OHAYOU DAZAI SENSEI!"

Kau dibuat ternganga pagi ini hanya karena Dazai mengajakmu pergi dan ternyata singgah ditempat penitipan anak.

"YAA~ MINA APA KABAR KALIAN?"

"Dazai Sensei lihat ak menggambar bunga untuk mu."

"Waaaa indahnya."

Dazai begitu terlihat akrab dengan mereka, mereka bisa bertema baik dengan Dazai persis seorang ayah dan anaknya.

"Dazai Sensei, siapa dia?" Seorang gadis kecil bermata ungu menatap mu tidak suka.

"Yaa dia temanku, namanya (Full Name)." Dazai menatap ke arah mu dan mengisyaratkan untuk mendekat.

"Ha-hai semua senang bertemu kalian." Ucap mu sedikit gugup.

Semua anak menatap ke arah mu. Itu wajar karena mereka belum mengenal mu.

Setelah bengong melihat mu mereka menatap tak suka ke arah mu.

"Ne Dazai Sensei ayo ikut kami." Salah seorang dari mereka menarik tangan Dazai di susul anak yg lainnya.

"Anda istri Tuan Dazai Osamu ya?" Seorang guru tiba tiba bertanya pada mu.

"Um..." Jawab mu.

"Sepertinya anak anak punya lawan yg kuat." Celetuknya sembari meninggalkanmu.

🌸🌸🌸

Dazai yg saat ini benar benar terlihat seperti seorang guru yg baik bagi anak anak itu.
Anak anak itu juga terlihat sanggat gembira saat Dazai datang hingga detik ini.

"Hey!" Suara seseorang menegur mu, menyadarkan mu dari lamunan.

"Oh, kau yg tadi." Kau membungkukkan badan mu agar bisa melihat wajah anak itu lebih dekat. "... Ada apa? Apa kau butuh sesuatu?" Tanya mu.

"Huhh! Sebaiknya pulang saja jangan ke sini bersama Dazai Sensei." Ketusnya sembari memukul wajahmu.

"Hey Isane apa yg kau lakukan?!!" Seorang guru datang dan menjauhkan anak itu dari mu. "Gomenasai (Full Name) Sama, Isane memang sepwrti ini." Ucapnya.

"Eh, tidak apa apa kok." Jawabmu sembari tersenyum.

🌸🌸🌸

"Bagaimana tempat penitipan anak tadi apa kau senang?" Tanya Dazai.

"Justru kau lah yg senang, Anata." Jawab mu

"Heee benarkah?"

Setelah perbincangan singkat itu, keduanya larut dalam dunianya sendiri. Dazai yg membuka laptopnya dan kau yg menatap ke luar kaca mobil.

Pasar Malam

Hingga matamu melihat iklan 'Pasar Malam'. Sebagai orang desa tentu melihat pasar malam adalah hal istimewa bagi mu sekaligus nostalgia saat kau masih kecil.

"Apa kau ingin ke sana malam ini?"

Tiba tiba Dazai bertanya pada mu saat kau asik melihat iklan pasar malam yg terpampang jelas di tepi jalan.

"Umm ak suka sekali ke pasar malam." Jawab mu sembari menatapnya dengan tatapan antusias.

"Hahahahah, baiklah baiklah. Kita akan pergi malam ini oke?"

"Ummm!"

🌸🌸🌸

"(Full Name)!"

Baru saja kau dan Dazai turun dari mobil, koyou sudah memanggil mu.

"Ada apa Bibi?" Tanya mu.

"Dazai ak punya tugas untuk mu, beberapa hari yg lalu Yuhi mengeluh kesulitan dalam belajar apa kau bisa menolongnya ?"

"Tentu, ne (Name) Chan sampai ketemu nanti malam ya."

"Umm."

"(Name) ayo ikut ak."

🌸🌸🌸

"Senang melihat mu lagi, (Name) Kun."

Mori berucap saat kau tiba di ruangannya bersama Koyou.

"Ada masalah apa? Kenapa ak dipanggil ke sini?" Tanya mu.

"Sebelumnya maafkan ak jika ini terasa mendadak." Mori berdiri dan berjalan menuju jendela. "... (Name) ak ingin kau kembali ke desamu dan melupakan Dazai."

Deg....

Ya katak kata itu bagai sebuah pluru yg menghujam tepat di jantung mu.
Kaki mu tak dapat menopang berat tubuh mu dan kau langsung terduduk di sofa.

"Ke-kenapa?" Tanya mu.

"Kami melakukan ini, karena kami hawatir pada mu. Dazai sudah mulai bertingkah seperti dulu kami takut kau akan menjadi korban. Jadi kami ingin kau segera pulang ke desa."

Entahlah hati mu tak dapat mengenali rasa bahagia atau sedih semuanya bercampur aduk.

"Dia kesakitan, kesepian dan menderita. Dia butuh pertolongan dia butuh kasih sayang..... Aku harus..... Harus...."

Hati mu telah menemukan jawabannya hati mu menginginkan hal itu.

"Tidak." Jawaban singkat mu membuat Koyou dan Mori terkejut.

"Apa? Ta-"

"Mata itu setiap melihat ku dia selalu meminta pertolongan ku dia ingin agar ak membebaskannya dari penderitaannya. Ak ingin tetap tinggal dan menyembuhkan Dazai Kun." Ucapmu penuh kepercayaan.

"Mori!"

"Tidak ada obat untuk penyakitnya ini, (Name) Kun."

"Ibu pernah bilang, obat yg dibuat manusia itu berasal dari Tuhan. Jika manusia tak bisa menyembuhkan maka Tuhanlah yg akan melakukannya sendiri." Jawabmu.

"Baiklah, tapi berhati hatilah." Jawab Mori.

"Arigatou Mori Sensei."

Perbincangan mereka ternyata di dengar oleh Dazai tanpa sepengetahuan mereka.

.



.





.
TBC

Two Personalities | Dazai Osamu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang