Hai, akhirnya part yang dulu pernah hilang udah mulai muncul lagi nih. Tapi, untuk readers lama yang uda pernah baca part ini sebelum kejadian 'kelalaian' saya, maaf ya karena agak berbeda dari versi lama. Soalnya, emang uda ga ada pertinggal yang menyebabkan imajinasi saya mencoba mengisi kekosongan sedemikian rupa agar nyambung.. hehehe.. alurnya masi tetap sama kok, cuma part yang ilang bakal sedikit beda karena daya ingat saya yang short term memory ini. Saya harap kalian tetap bisa menikmati dengan nyaman, terima kasih sudah membaca cerita ini.. 🤗🤗🤗
Happy Reading!
"MAHESA ANANDA YAHYA!! BANGUN DARI SANA SEKARANG!!" Teriakan Kate, mama dari Mahesa tentu saja, membuat Sita panik setengah mati.
Erangan kesal keluar dari bibir Mahesa dan memutuskan untuk berdiri karena ekspresi Sita seakan siap untuk membunuhnya. Membantu Sita untuk berdiri, Mahesa lalu menggaruk belakang kepalanya dan sebelah lagi diletakkan di pinggang sambil menatap mamanya.
"Jangan berisik, Mom. Suaramu bisa menganggu tetangg--"
"MAHESA!! AKU TIDAK SEDANG BECANDA!! JELASKAN SEMUA INI! KAMU!"
Baru saja ingin membersihkan kekacauan yang terjadi, Sita langsung berhenti mengelap lantai yang tertumpah cola. Dengan takut mengangkat wajahnya dan menatap Kate yang mungkin akan membinasakannya saat itu juga.
"Ck, ga ada yang perlu dijelaskan."
Belum sempat Sita menjawab Kate, putranya lebih dulu memotong. Itu membuat amarah Kate semakin membara dan sebelum wanita itu semakin marah, sosok malaikat yang sangat cantik muncul dari belakang Kate. Menolong Sita yang mungkin akan dijadikan makanan anjing setelah keluar dari apartemen itu.
"Mom, tenanglah. Jika marah - marah terus kan kasian dia." Ujar wanita itu membela Sita yang kini sudah berdiri di sebelah Mahesa.
"Kasian apanya?! Kamu liat juga kan tadi mereka ngapain?!"
Mahesa memutar matanya ingin mengatakan jika Kate telah menganggu percintaan manis putranya.
"Mom, aku yakin 100% itu adalah ulah Mahesa bukan dia. Kan yang brengsek selalu Mahesa." Wanita itu dengan gamblang mengatakan fakta yang membuat Sita membelalakkan mata dan Mahesa yang mengumpat kesal walau kemudian tersenyum.
"MELANIE!! JAGA PERKATAANMU!!"
Mendengar nama itu disebut, Sita langsung tersadar akan sesuatu. Jika wanita itu bernama Melanie, itu artinya dia adalah kakak Mahesa? Tunggu dulu.
Sita menoleh ke Mahesa dan seakan mengerti kebingungan Sita, pria itu mengangguk.
"Dia kakakku."
Setelahnya, Sita mendadak berteriak saat Melanie memberitahu akan asap yang keluar dari panci. Dia melupakan jika mereka tengah memasak dan segera mematikan kompor. Beruntung, belum terlambat menyelamatkan masakannya itu.
"Aku ke kamar mandi dulu." Ujar Sita sebelum mereka berdua diharuskan untuk duduk dan diinterogasi oleh Kate.
Berjalan cepat, Sita masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu. Kedua kakinya terasa begitu lemas dan dia terduduk diatas toilet yang sudah tertutup. Seakan kejadian tadi terputar kembali, Sita menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Astaghfirullaaah! Apa yang uda gw lakuin! Oh my god! Huwaaaaa! Ciuman pertama gw! Gila! Maafkan aku Yoongi! Aku bersalah telah melakukan sesuatu yang tak termaafkan! Maaf tidak bisa menjaga diriku huhu!" Sita meratapi dirinya dan kemalangannya sendiri untuk beberapa saat.
Lalu ia berdiri dan menatap dirinya di kaca. Bibir itu yang tadi menyentuh bibir orang lain. Sita menyentuh bibirnya dan reka ulang itu kembali terputar di benaknya. Membuat Sita tersentak dan buru - buru mencuci bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marsita & Mahesa
RomanceMarsita Aysha Yusuf Wanita berusia 22 Tahun, bertubuh gemuk, dengan penampilan biasa, memiliki kepintaran standar, belum memiliki pengalaman pacaran satu kalipun. Hidup Sita awalnya begitu damai, hingga ia dipertemukan dengan seorang pria arogan yg...