Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hari dimana Karina akan memulai karir bisnis fashionnya ke jenjang yang lebih luas. Kalau dulu mungkin Karina cuma akan mengenalkan bisnisnya pada level-level yang biasa aja, sekarang dia sudah mulai mengenalkan brandnya ke dunia luar profesional. Mengundang beberapa fashion designer terkenel, kritikus fashion, dan acara tentunya didatangi oleh beberapa artis rekan kerja Mami.
Kalau dibilang acara ini bisa besar juga karena adanya privilage dari koneksi Mami memang benar. Cuma orang merugi yang nggak bisa memanfaatkan privilage yang ada. Tapi bukan berarti Karina menyelesaikan projek ini karena privilage sepenuhnya. Karina cuma memanfaafkan privilage itu untuk tamu undangan saja--dan mencari sponsor sih. Cuma ternyata sponsornya sia-sia.
Disinilah Karina berada. Di belakang panggung untuk mengoreksi dan memastikan kembali semua pakaian sudah siap dan pada tempatnya. Runaway akan dilangsungkan 15 menit lagi. Semua model sudah siap dengan busananya.
Saat Karina memastikan bahwa semua pakaian sudah ada pada tempatnya, gantian sekarang waktunya Karina untuk merias diri. Mengganti bajunya dengan baju yang proper, dengan bantuan make up yang membuatnya terlihat menawan.
"You're shaking" ucap Anggi kepada Karina.
"I am"
Anggi menggenggam tangan Karina yang bergetar "You doing great, Karina. Semua yang udah kamu persiapkan kemaren bakal terbayar hari ini. Semua persiapan udah selesai, enjoy the show, girl. Everything will be alright"
Senyum Karina mengembang, tapi tetap nggak menghilangkan raut gugup di wajahnya. "Thanks, nggi. Ini juga kerja keras kalian"
Gemerlap runaway terasa hingga belakang panggung. Semua busana sudah ditampilkan. Sekarang saatnya untuk Karina maju ke depan dan menyapa para tamu undangan. Dari atas panggung Karina bisa melihat Mami, Genta, Om Yohan, dan Om Tae di kursi VIP--tunggu, did she just see Papi next to Mami?--oh it is Papi, unbelievable.
Banyak sekali desaigner-desaigner terkenal yang memuji acara Karina. Bahkan ada beberapa yang tidak segan memberikan kartu namanya untuk bisa berkolaborasi dengan Karina. Karina membuktikan bahwa dia bisa berhasil dengan kakinya sendiri, tanpa bantuan dari ketenaran Maminya.
"Congratulation, Sayang" Ucap Mami dengan senyumannya. Mami memeluk dan mencium kening Karina. "Mami bangga sama kamu" Mami tidak hentinya tersenyum karena melihat keberhasilan Karina. Mami tau betul effort yang Karina keluarkan untuk acara ini.
"Congratulation, Karina. Acara kamu bagus" dan sebuah buket bunga diberikan kepada Karina.
"...makasih, Papi"
John tersenyum ke arah Karina. Ya walaupun Karina tau ini juga cuma buat sebatas formalitas, jadi Karina nggak berharap lebih atau memasang ekspektasi setelah kejadian ini. Menurutnya, Papinya ya cuma datang karena dia pemberi sponsor utama, bukan karena yang lain.
Suasana jadi sedikit...awkward? Mereka hanya diam-diaman aja. Nggak ada percakapan lagi setelah itu. Om Tae yang merasakan adanya kecanggungan ini langsung menyikut perut Om Yohan.
"Oh, ahahahaha yok kita foto aja yok" Yohan tertawa renyah dan mengalihkan kecanggungan ini.
Mereka foto bersama. Diawali dengan foto bersama Mami berdua, bersama Om Yohan, Om Tae, kemudia bertiga dengan para om-om.
"Boss, lo foto deh sama mantan bini dan anak terkasih" Yohan segera menarik John ke sebelah Karina. Menciptakan formasi 'foto keluarga' yang tidak pernah mereka lakukan.
John cuma bisa diam dan menurut. Ini amat sangat canggung baginya, dan tentu saja bagi Karina dan Irene.
"1...2...3, smilee" ucap Yohan antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ersthara
Fanfiction[ ft jeno & jaemin ] Do i look like i care to your explanation? But well- mau aku masih marah sama kamu atau nggak, itu bukan urusan kamu. For your information aja, aku nggak suka diganggu sama orang asing" "Orang asing? Sejak kapan aku jadi orang...