Hallo, aku tulis surat ini buat kamu.
Surat yang nggak akan sampai ke tujuan.Lima hari yang lalu aku lihat kamu di pernikahan temanku. Kamu masih ganteng diatas rata-rata seperti biasa. Masih terlalu nyata diingatan, gimana kamu yang paling benci disuruh pakai baju formal batik lengan panjang. Aku tahu, itu bukan gaya kamu. Aku juga tau, Dilan itu kiblatmu. Tapi kemarin kamu terlihat baik. Pipi kamu tembem, kamu lebih berisi, senyum kamu juga terlampau menarik. Kamu terlihat ketawa bahagia, sama perempuan yang berada digandengan. Dia lucu, cantik. Mungkin jauh dibawa kita umurnya? Aku nggak tahu dan itu bukan lagi hakku untuk tahu.
Sudah setahun. Sudah setahun setelah semua berubah. Tuhan mengambil segalanya yang aku punya. Selama setahun juga aku masih kufur nikmat. Aku masih menyesali banyak hal. Aku masih terpaku pada sesuatu yg nggak bisa aku punya. dibandingkan menyadari dan menjaga apa yang aku punya sekarang. Bener kata kamu. Aku harusnya bersyukur sama orang-orang disekitarku yang sayang aku kayak kamu dulu. Harusnya aku menjalankan kehidupanku di masa sekarang, bukan masa lalu. Maaf aku nggak bisa berubah secepat itu. Maaf aku nggak bisa belajar dari kesalahan secepat itu. Karena kalau aku pandai belajar dan mendengar, kamu pasti nggak akan pergi, kan?
Aku sayang kamu. tapi kalau memang kamu bukan buat aku, nggak papa, Genta. Jangan khawatir, aku nggak bakalan kemana-kemana. Karena dari awal, kalau
bukan sama kamu, aku nggak mau. Silahkan cintai aku sampai kamu mau. Silahkan pergi kalau ternyata sudah menemukan yang baru. Aku nggak menuntut apa-apa. Masih dibiarkan lihat kamu sehat, bahagia, dan panjang umur, aku sudah bakal terus-terusan bersyukur sama Tuhan.Kalau kamu bilang cerita ini sudah selesai, aku bakal tetap disini. Aku nggak akan ikut pergi buat ngikutin kamu seperti dulu. Aku akan tetap selalu disini. Tapi tolong, kalau kamu memang mau pergi, silahkan mantabkan hati kamu. Sekali kamu pergi, tolong jangan kasih aku harapan untuk bisa jalan berdampingan sama kamu lagi segimanapun aku mengemis ke kamu untuk diberi satu lagi kesempatan. Dan tolong jangan suruh aku pergi, karena rumahku disini, di masa lalu. Di mana ada kamu di dalamnya.
Aku tau ini kedengaran egois, bahkan aku akan selalu mengingatkan diriku sendiri bahwa cerita ini berakhir karena aku, salahku . Aku yang saat itu sekali lagi kehilangan diriku karena kepergian Papi. I was there, watching him sleep on my shoulder. Sekali lagi, aku membenci diriku sendiri karena semesta yang selalu bermain-main dengan takdirku. You know, i will never give you that love when i can't even love my self first. Maaf, karena aku terlalu pengecut untuk bisa memafkan diriku sendiri. Menjalani hidup dengan baik, berdamai dengan diri sendiri, terdengar tidak mungkin untuk putri Meyvia Irene Pranyasiwi. Maafkan aku karena dengan tidak tahu malunya aku meminta kamu untuk jangan paksa aku juga untuk melangkah maju. Kalau nantinya kamu punya rumah yang bisa dijadikan sandaran, saat dunia lagi nggak baik sama kamu, maka masa depanmu adalah miliknya. Dan aku, biarkan aku jadi pemilik masa lalumu. Biarkan aku hidup di dalam masa lalu, bersama kamu. Hanya dengan begitu aku bisa mengingat kamu dengan baik. Hanya dengan begitu aku tau bahwa kamu selamanya selalu ada buatku. I hurt you really bad, i told you to leave, and you really left. Finally
Lantunan doa yang aku bisikan setiap sebelum tidur, masih dengan tangan yang bertaut, aku meminta dengan penuh harap untuk kebahagiaan, dan kemudahan hidup untuk seorang hambanya yang bernama Ganenta Nala Pradipati. Kemudian meminta untuk memberikan kesehatan untuk hamba yang sama ketika aku bangun dari tidurku yang menyeramkan. beberapa waktu berdoa, dengan doa yang berbeda, masih untuk orang yang sama.
Genta, nggak pernah sedikitpun aku membayangkan, kalau ternyata, Tuhan masih mengijinkan aku untuk bisa merasakan apa itu kasih dan sayang lewat ciptan-Nya. Terimakasih sekali lagi aku ucapkan karena hanya dengan kamu, aku bisa merasakan belas kasih yang tuhan berikan kepada manusia. Hadiah yang tuhan berikan berikan kepada manusia, yaitu cinta. Aku tutup rapat hati ini kembali, karena sang pemilik sudah beranjak pergi.
-Ra
KAMU SEDANG MEMBACA
Ersthara
Fanfiction[ ft jeno & jaemin ] Do i look like i care to your explanation? But well- mau aku masih marah sama kamu atau nggak, itu bukan urusan kamu. For your information aja, aku nggak suka diganggu sama orang asing" "Orang asing? Sejak kapan aku jadi orang...