43| netflix

389 57 12
                                    

"Katanya kalo makan sambil nonton, makanannya nggak kemakan loh"

"Ngaco, ah" ucap Karina yang masih asik dengan handphone genggamnya yang dia sandarkan pada botol minumnya. Drama It's Okay That's Love yang diperankan oleh salah satu member boyband Korea sedang menjadi tontonan Favorite Karina sekarang.

"Kenapa nggak makan dulu sih, Karina?"

"Aku cuma sempet nonton ini kalau lagi makan aja, Genta."

Genta berdecak, "Still, Mindfull eating nggak pernah denger emangnya?"

"Pernah" Ucap Karina cuek.

"Terus, kenapa nggak dilakuin?"

"Pernah denger aja, nggak pernah cari tahu itu apa. Lagian bentar aja Genta. Cuma beberapa episode aja kok."

Kehidupan kantor memang terdengar amat tidak menyenangkan sih bagi Genta. Hidup secara terstruktur, selalu dikejar deadline setiap hari. Rapat-komputer-rapat-laporan. Ew, Genta would never relate. Kehidupan yang Genta pilih benar-benar sudah sesuai passionnya sekarang. Tidak ada hal di dunia ini yang bisa menukar pekerjaanya yang sekarang. Menjadi camera director pada dunia perfilman sudah amat Genta suka. Bahkan, demi memperluas skillnya dibidang ini, Genta sedang belajar bagaimana caranya untuk bisa menjadi sutradara bersama Om Tae. Bekerja pada perusahaan paman pacaranya adalah suatu privilege yang Genta sangat syukuri.

Karina masih sibuk menjadi CEO muda untuk bisa membesarkan Aruna seperti Malika, si kedelai pilihan. Genta bersaksi, semua kerja keras Karina 80% terkuras hanya untuk mempertahankan perjalanan bisnisnya. Baru kemarin Genta menemani Karina pada acara red carpet penghargaan 10 start-up terbaik tahun ini. Karina dengan balutan gaun hitam selutut, akan selalu menjadi favorite Genta. Disana juga, Genta dan Karina bertemu dengan Jevano. Genta yang notabenenya hanya tamu undangan tidak bisa pergi ke backstage. Berbeda dengan Karina dan Jevano yang memang harus melakukan briefing bersama kru lainnya. Jujur, rasa tidak aman akan selalu memenuhi kepala Genta saat dia melihat Karina dan Jevano bersama. Keduanya memang terlihat serasi. Ini juga resiko yang dia pilih karena memilih untuk tidak bergabung pada dunia bisnis untuk bisa bekerja dengan Karina.

"Ra"

"Kenapa?" Dia menutup Aplikasi vuvu untuk bisa mendengarkan Genta secara seksama.

"Kamu pernah nggak tiba-tiba kangen Jevano gitu?"

"Out of nowhere?"

"Mm-hm"

"Nggaklah, kenapa gitu?"

"Ngeliat kamu sama Jevano beberapa waktu lalu di acara kemaren, aku jadi penasaran, pernah nggak ya kamu lagi ketemu sama aku, tapi sikapku ke kamu malah bikin kamu inget sama Jevano."

"Lagi overthinking?" tanya Karina bingung

"Iya"

"Yah, jelas aku pernah tiba-tiba keinget Jevano. Kenanganku sama Jevano nggak sedikit. Dan rasanya itu kayak baru kemarin. Tapi bukan berarti tiba-tiba aku kangen sama Jevano" ucap Karina sambil tersenyum kecil. "Jeno ya Jeno. Kamu ya kamu. Aku sayang kamu karena itu kamu."

"Buset, baper gue dengernya. Kagak jadi overthinking dah." Cengir Genta.

"Lagian tiba-tiba dan tumben banget seorang Genta overthinking."

"Yeh kalo tandingannya sama Jevano siapa yang nggak overthinking. Tu ayang korea kamu aja belom tentu menang kalo dibandingin sama Jevano"

Karina tertawa lepas. Memang sih, dari dulu Karina sudah suka menonton berbagai judul drama korea. Lumayan buat ngelepas stress kalau lagi burn out kerja. Cowok-cowok Korea itu nggak jarang menyita waktu kosong Karina, sampai-sampai membuat Genta kadang kesal karena harus dicueki demi satu episode Do Kyung Soo yang katanya pacarnya itu.

ErstharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang