47| meet the end

414 52 19
                                        

"She has lost something that she wants the most. Deep down she always ask the best for him in her prayer. And for the last time, she ask her god again, to bring back something that should have been alive until now. After all this time, she thought she could get used to his absence. But not for this time. When she realized that, he was the biggest part of her world."

▪️▫️

Pemakaman dilakukan secara lancar dan tenang. Semua orang memberikan penghormatan terakhir pada seorang ayah, rekan kerja, sahabat, dan anak. Suasana saat itu diselimuti oleh awan gelap dan suara langit yang bergemuruh. Bocah laki-laki yang memakai setelan jas hitam terilhat murung. Dia tidak berbicara selama proses pemakaman. Hanya melihat bagaimana ayahnya dipindahkan ke dalam tanah beserta petinya. Tidak ada air mata yang keluar. Hanya ekspresi marah. Melihat ayahnya yang tertidur damai dengan setelan jas bewarna hitam juga. Dilengkapi sebuah bunga yang diselipkan di kantung jasnya. Tanganya disatukan diatas perutnya, dibalut oleh sarung tangan putih bersih. Sang ibu menangis histeris saat tanah mulai menutupi peti suaminya. Membuat lubang besar itu menjadi rumah baru sekaligus tempat peristirahatan terakhir bagi seorang Jonathan Maheswara.

"Mama, I wan't to go home" ucap anak laki-laki itu dengan tatapan tajamnya. Pembawaannya sedang tiak bersahabat. Namun siapa yang bisa menyalahkannya? Normal bagi seorang anak laki-laki untuk tidak menjadi anak yang riang saat ayahnya baru saja diselimuti dengan tanah.

"We are home, Haikal."

"No this is not home."

"Our home was just buried down there."

"Mama... I really want to go home" ucapnya merengek. Ghania hanya memeluk Haikal sebegai bentuk penguatan untuk dirinya sendiri. Mereka berdua berdiri disamping gundukan tanah yang dipenuhi dengan kelopak bunga mawar yang cantik. Ghania lemas dan tak berdaya. Dia hampir kehilangan kesadarannya tadi. Kehilangan seoarang suami secepat ini, tidak pernah terbayangkan oleh Ghania sebelumnya. Rasanya seperti sedang kejatuhan sebuah matahari yang membuat dunianya hancur. Haikal terlihat lebih tegar dibanding dirinya. Haikal menjadi lebih murung dan tidak mau diajak bicara oleh siapapun, termasuk Yohan. Namun anak itu tidak menangis sama sekali selama proses penguburan.

Semua orang kembali ke rumahnya masing-masing setelah proses pemakanan selesai. Mereka berpamitan kepada Ghania dan Haikal serta memberikan pelukan sebagai bentuk dukungan untuk mereka berdua. Seluruh keluarga Ghania datang jauh-jauh dari kota asalnya untuk memberikan penghormatan terakhir pada sosok laki-laki yang telah membahagian putri mereka untuk beberapa belas tahun belakangan. Ghania pun diajak untuk tidak berlama-lama berada di pemakaman.

Banyak sekali ucapan pamit yang diucapkan kepada Jonathan. Hanya sampai disini mereka bisa menemani Jonathan. Waktu bagi Jonathan terhenti, namun waktu bagi mereka semua yang hidup tetap berdetik. Menandakan bahwa yang hidup tetaplah harus hidup. Pemakaman mendadak sepi, seperti biasanya. Hanya tersisa satu perempuan yang mendekati batu nisan itu. Sedari tadi dia tidak mendekat, hanya melihat dari kejauhan.

"Sleep well." Ucapnya lesu

"Kalau kangen mampir aja ke rumah. Karina udah siap mimpi Papi." Ucapannya singkat. Wajahnya pucat dan berantakan. Terlihat bengkak, tatapannya pun kosong saat melihat tempat tidur baru Papinya. Karina terduduk tepat disamping gundukan Papinya. Berniat berlama-lama untuk bisa menemaninya selama dia bisa.

"Can I sleep here too?" monolognya sambil memainkan beberapa kelopak mawar. "You're alone right? Want me to come with you? I can do that." Karina terkekeh.

"We can do anything we want, under the ground. I will tell the angel that you like steak the most, so they can find it for us."

"Haikal seems mad at you. No wonder. You promised him to stay alive until he finished his meals that night. But you broke your promise tho." Karina kembali terkekeh dengan pandangannya yang kosong. "Is it that hard to not die until he came back? He's sulking at me as well."

ErstharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang