Kembali lagi di WSM👋🏻
Selamat membaca^_^Ini bukan tentang luka yang disembuhkan. Ini adalah tentang luka yang ditambahkan. Iya, bertambah. Semakin dalam.
~Bianca
.
."Balikin handphone gue!" cetus Farel sambil mengulurkan tangannya ke arah Kyla.
"Handphone? Ini handphone lo?" tanya Kyla kebingungan.
"Iya," jawab Farel.
"Oh, nih!" ujar Kyla sambil memberikan ponsel milik Farel.
"Oke." Setelah berkata dengan ekspresi datar dan kata yang super irit, Farel mengambil ponsel miliknya lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Itu orang kenapa, sih? Sariawan kali, ya?" heran Kyla.
"Suka lo sama dia?" celetuk Sylvie sambil memperlihatkan wajah jahilnya.
"Jatuh cinta pandangan pertama nih, ceritanya? Ekhem ... lumayan tuh, Kyl, ganteng. Sikat, lah!" ucap Bianca ikut nimbrung.
"Apa yang mau disikat? Emang ada pakaian kotor, ya?" balas Kyla, lagi dan lagi dengan kepolosannya. Entah kapan kepolosan itu dapat hilang dari pikirannya.
"Gini lo--" ucap Sylvie yang berusaha menjelaskan namun dihentikan oleh Bianca.
"Udah, udah. Gue pusing ngedenger kalian berdua ngomong yang gak jelas terus. Mending balik ke kelas, yuk!" ajak Bianca yang seperti biasa tidak mau membuang waktunya.
"Oke, ayo!" balas Sylvie.
Lalu mereka pun berjalan begitu saja meninggalkan Kyla yang masih memikirkan perkataan Sylvie tadi. Saat Kyla menyadari teman-temannya sudah berada sedikit lebih jauh darinya, ia langsung berlari menyusul kedua sahabatnya itu.
"Loh, kok, gue ditinggal? Tungguin, woy!" ucapnya sambil berlari.
*****
KRING!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Inilah waktu yang sangat ditunggu semua murid.
Setelah bel berbunyi, banyak murid yang bergegas pulang karena tidak ingin menghabiskan waktunya di sekolah, ada juga yang ingin tetap di sekolah karena WI-FI yang terus menyala. Lumayan, bisa download film, drama series atau semacamnya. Selain itu, ada juga yang bergegas keluar kelas untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ataupun organisasi.
Seperti Bianca, Sylvie dan Kyla, mereka bergegas pergi dari kelas menuju tempat kegiatan mereka masing-masing.
Bianca mengikuti ekstrakurikuler basket dan seni musik.
Selama kelas 12, Bianca sudah sangat jarang mengikuti ekstrakulikuler. Gadis itu hanya mengikutinya, ketika moodnya sedang bagus. Karena hari ini moodnya benar-benar sedang sangat baik, jadi kali ini, dia mengikuti salah satu ekstrakurikuler yang ia minati yaitu basket.
Untuk ekstrakulikuler seni musik, jadwal latihannya tidak teratur. Terkadang, ekskul tersebut diadakan jika akan ada acara di sekolah atau jika ada lomba. Seni musik adalah ekskul favorit Bianca, makanya ia selalu hadir jika ekskul tersebut sedang berlangsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Me?
Teen FictionYang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasn...