[Dalam perjalanan]
Sylvie masih fokus menyetir sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Namun, ketika ia membuka tas untuk mengambil kunci apartemennya, tiba-tiba...
Cittt.
Gadis itu menginjak rem secara mendadak, setelah mengetahui kunci apartemen miliknya tidak ada di dalam tas.
"Ck, kemana sih, kuncinya?" decak Sylvie sambil mengeluarkan semua barang yang ada di dalam tasnya.
Sylvie teringat suatu hal.
Ia bergegas memutar arah, kembali menuju rumah Nathalie. Kenapa? Karena Sylvie yakin ketika dirinya mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, kunci apartemen itu terjatuh dan ia tidak menyadarinya.
《Beberapa menit kemudian》
Sylvie hampir sampai tepat di depan rumah Nathalie. Namun, tiba-tiba ia melihat mobil seseorang yang sepertinya gadis itu kenali.
"Itu bukannya mobil pak Andre?" ucapnya sambil bertanya-tanya, "Shit! Bener, itu mobil pak Andre," lanjut Sylvie setelah melihat si kepala sekolah masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah Nathalie.
Dengan cepat, Sylvie langsung melajukan mobilnya lagi dan berhenti tepat di depan rumah Nathalie. Gadis itu keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju arah pintu rumah.
Baru saja Sylvie ingin mengetuk pintu, tiba-tiba ia mendengar...
"Ata ... sabar, ya." Suara Nathalie terdengar oleh Sylvie.
"Raka ada di sini?" ujarnya lalu melihat ke arah belakang, "Oh, ternyata mobil Nathalie ada di situ. Kok, tadi gue gak nyadar, ya?" sambung Sylvie.
Kedua kalinya ketika Sylvie ingin mengetuk pintu, hal yang sama pun terjadi.
"Gue gak nyangka papa ngelakuin ini semua." Sekarang suara Rakalah yang terdengar oleh Sylvie dari dalam rumah.
Setelah mendengar suara Raka, Sylvie semakin penasaran.
"Jadi Raka udah tau semuanya?" ujar Sylvie.
Untuk ketiga kalinya Sylvie mencoba mengetuk pintu. Kebiasaan memang Sylvie ini, di sediakan bell oleh pemilik rumah, tetapi tetap saja 'mengetuk pintu' adalah andalannya.
Tok! Tok! Tok!
Tak perlu menunggu lama, akhirnya pintu pun terbuka.
"Sylvie? Kenapa balik lagi? Ada yang ketinggalan?" ucap Nathalie.
"Kunci apartemen gue gak ada di dalam tas, kayaknya jatoh pas gue ngeluarin HP buat ngasih tau rekaman tadi ke lo," jelas Sylvie.
"O-oh ... yaudah lo masuk aja. Ada Ata juga di dalem," ujar Nathalie masuk ke dalam terlebih dahulu, namun dengan cepat Sylvie langsung mencekal pergelangan tangan Nathalie.
"Gue mau nanya sesuatu," ucap Sylvie.
Nathalie menutup pintu rumah dan saat ini kedua gadis itu berada di luar rumah.
"Pak Andre tadi ke sini?" tanya Sylvie dengan nada yang cukup serius.
"Iya, tadi om Andre ke sini," balas Nathalie.
"Mau ngapain dia ke sini?"
"Jadi, pas lo udah pulang, gue bakar semua teror yang om Andre kasih ke gue. Terus tiba-tiba, om Andre ada di belakang gue dan liat semuanya."
"Kenapa tiba-tiba Pak Andre ada di belakang lo?"
"Gue juga gak tau, Syl. Tapi kehadiran om Andre berdampak baik bagi gue, karena gue bisa jujur soal teror yang yang gak mau gue lakuin lagi. Dan kehadiran om Andre juga berdampak buruk bagi Ata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Me?
Teen FictionYang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasn...