Kertas Putih

2 1 0
                                    

[Tempat kediaman Sylvie]

Gadis itu tengah sibuk memasukkan barang-barang yang dipakai untuk lomba paskibra hari ini. Pasukan Riverdale Country School berada di urutan ketiga dari 15 pasukan lainnya. Maka dari itu, Sylvie dan anak paskibra yang lain tidak masuk sekolah. Tapi bukan berarti mereka dianggap tidak ada kehadiran di kelas mereka masing-masing, melainkan mereka mendapatkan dispensasi yang artinya walaupun mereka tidak ikut pembelajaran di kelas, tetapi akan tetap dianggap hadir.

"Sepatu, udah. Make up, udah. Aksesoris, udah. Apalagi, ya?" ucapnya.

Drtt... Drtt...

Getaran ponsel terasa dari saku celana belakang milik Sylvie, dengan cepat Sylvie membuka ponselnya dan ternyata ada SMS masuk.

Terdapat nomor yang tidak disimpan oleh dirinya, orang tersebut mengirim pesan.
_____

0812874×××××

Gue udah di depan apartemen.
_____

Sylvie bertanya-tanya, siapa orang itu?

Tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung menggendong tas ranselnya dan bergegas keluar dari apartemen. Sesampainya di lantai bawah, terlihat ada seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sama persis dengan yang sedang Sylvie pakai sekarang ini. Lelaki tersebut tengah bersandar di depan mobil dengan tatapan mata yang mengarah ke jam hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Siapa, sih? Kenapa bajunya sama kaya gue?" ujar Sylvie penasaran, beberapa detik kemudian ia baru tersadar, "OMG, Raka? Raka jemput gue? Beneran, nih?" sambungnya.

Sekilas info: Si pelatih memberi perintah kepada pasukannya untuk mengenakan kaos berwarna hitam dengan celana training putih dan sepatu bebas, sebelum mengenakan kostum lomba.

Sylvie masih terdiam di tempatnya, sampai akhirnya laki-laki yang sedang menunggu gadis tersebut menyadari keberadaannya.

"Woy, buruan! Kenaoa lo malah diem di situ?!" teriak Raka.

Teriakan Raka membuat Sylvie tersadar dari lamunannya, gadis itu dengan cepat berlari menuju ke arah si pemanggil. Setelah sampai tepat di hadapan Raka, "Yaudah hayu berangkat! Kenapa lo malah diem begitu?" sindirnya mengikuti nada bicara Raka, sambil membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.

Raka pun ikut masuk dan tanpa berpikir panjang, ia mulai menancap gas mobilnya.

°●_●°

[Ruang kelas 12 IPA 1]

"Sepi banget gak ada Vie," ucap Kyla sambil mengotak-atik ponselnya.

"Hai, Kyl!" sapa Bianca yang baru saja memasuki kelas, dengan nada suara yang berbeda dari biasanya gadis itu pun langsung duduk di tempatnya.

"Hai, Bian ..." jawab Kyla lesu.

"Lo kenapa? Tumben, gak semangat?" tanya Bianca sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

"Kangen Vie ..." rengeknya.

"Lebay lo, Kyl! Harusnya lo itu doain dia, supaya pas pulang nanti, dia bawa piala," jelas Bianca, Kyla pun langsung menolehkan kepalanya ke arah Bian, selang beberapa detik Kyla mengangguk paham.

Drtt...

Ponsel Kyla bergetar, gadis itu langsung membuka ponselnya dan ternyata ia mendapatkan chat line dari Nathalie.
_____

Nthliedrz

Kyla, bisa tolongin gue? Pliss lo keluar kelas sekarang.

Kyla pun segera membalasnya.

Why Should Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang