《22.20》
Nathalie. Malam ini gadis itu ditinggal oleh kedua orangtuanya, karena ada tugas dinas di luar kota. Di rumahnya, hanya ada Nathalie serta beberapa orang yang bertugas, seperti satpam dan para maid. Maka dari itu, malam ini Raka menginap di rumah Nathalie, seperti permintaan yang dilontarkan ibunda Nathalie lewat telepon.
"Ata!" panggil Nathalie, sambil berjalan menuruni satu persatu anak tangga, menghampiri Raka yang saat ini tengah menonton televisi.
Lelaki itu pun langsung menolehkan kepalanya, "Kenapa, Lie?"
Nathalie duduk di samping Raka, sambil sesekali melihat ke arah layar televisi.
"Lo udah liat postingan barunya Bianca?" tanya Nathalie.
"Liat. Kenapa?" balas Raka, "Udah lah, Lie ... lo lupain Bryan. Lo harus sadar, kalau lo sama Bryan gak bakal bisa bersatu," sambungnya.
"Iya gue tau, Ta, gue udah sadar, kok. Gue juga gak bakal ganggu Bryan sama Bianca lagi, cewek yang dia suka selama ini," ujar Nathalie sambil tersenyum hangat.
"Gak percaya tuh gue," jawab Raka tanpa melihat ke arah Nathalie.
"Ih, gue serius! Perlahan, gue bakal lupain Bryan. Bianca lebih pantes buat Bryan, daripada gue."
Raka pun melirik Nathalie, "Lo serius? Bagus, deh. Kalau kayak gini, gue dukung lo banget."
"Bantu gue ya, Ta? Buat ngadepin semuanya."
"Pasti, dong! Lo kan, kesayangan gue," seru Raka lalu memeluk tubuh Nathalie.
"Aaaa so sweet ... eh iya, kalau lo gimana? Ada cewek yang lo suka, gak?" tanya Nathalie dengan spontan sambil melepaskan pelukan Raka.
"G-gue?" jawab Raka, sambil mengarahkan telunjuk jarinya kepada diri sendiri, dan Nathalie pun menganggukan kepalanya.
"Ada, lah. Ya kali gue gak suka cewek," lanjut Raka santai.
"Siapa? Anak sekolahan? Atau ..." balas Nathalie, sengaja menggantungkan ucapannya.
"Atau apa?" tanya Raka penasaran.
"Atau ... tante-tante?" ledeknya.
Raka langsung menatap sinis ke arah Nathalie, "Bukan, lah. Ada deh, pokoknya. Kepo banget sih, lo."
"Ya siapa, Ta? Ceweknya pasti cantik, ya? Baik, gak? Apa dia bisa bantu lo pergi dari trauma di masa lalu?"
Raka yang mendengar ucapan dari sepupunya itu, seketika terdiam. Semua memori tentang Sylvie seketika melintas di pikirannya saat ini.
Iya, Sylvie. Gadis yang selalu hadir ketika trauma masa lalunya datang. Dan Sylvie juga yang selalu berada di samping Raka, membantu menenangkan lelaki itu. Dan tanpa disadari, Sylvie juga membantu Raka untuk perlahan menghilangkan trauma yang sudah lama menghantuinya. Buktinya, Raka sudah mulai kembali jatuh cinta.
"Dia cantik, baik. Trauma gue juga perlahan menghilang, karena dia selalu ada buat gue. Dan ... dia mulai curi hati gue."
"Ata!" panggil Nathalie dengan meninggikan suaranya, yang cukup membuat Raka terperanjat dari lamunannya.
"Apaan, sih? Mending lo tidur sana, jangan ganggu gue."
"Kasih tau dulu siapa cewek yang lo suka! Siapa tau gue bisa bantu lo."
"Gue gak butuh bantuan lo, Lilie. Please, go!"
"Yakin nih, gak mau ngasih tau? Yakin? Yakin gak, Ta?" oceh Nathalie yang mencoba membujuk Raka.
Raka menghembuskan nafasnya pelan, "Intinya cewek yang gue suka adalah cewek yang bisa bantu gue buat menghadapi dan melawan rasa trauma gue di masa lalu. Dan lo mau tau, Lie? Dia itu hampir mirip sama Nadya. Nadya kesayangan gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Me?
Teen FictionYang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasn...