"Ha-- Astagfirullahaladzim, NATHALIE!" teriak Azzam saat melihat bahwa yang menyapanya sekaligus memegang tangannya tadi itu adalah Nathalie.
Bryan dan Farel pun menolehkan kepalanya ke belakang, saat mendengar teriakan Azzam yang sedari tadi berjalan di belakang mereka.
"Kenapa sih, lo? Kayaknya, jijik banget deket-deket sama gue," papar Nathalie yang berdiri di samping Azzam.
"Azzam gak mau zina lagi! Susah dibersihinnya tau. Nathalie emang mau bersihin zina yang ada di tubuh Azzam?" ngawur Azzam tanpa melihat ke arah Nathalie, dan pandangannya masih melihat ke depan.
"Mau!" balas Nathalie yang membuat pandangan Azzam langsung melirik ke arahnya dengan tatapan bingung.
"Astagfirullahaladzim, Nathalie!"
"Astagfirullahaladzim, Azzam!"
"Ngapain Nathalie ngikutin ucapan Azzam?"
"Ngapain lo ngikutin ucapan gue?" tutur Nathalie yang sedari tadi meledek Azzam.
"Duh, kalian berdua gemes banget, sih!" ledek Bryan sambil menahan tawa.
"Lebay!" timpal Farel dengan smirknya.
"Bryan! Ih, tau ah, Azzam kesel!" decak Azzam sambil berjalan pergi meninggalkan ketiga temannya termasuk Nathalie.
"Kok, pergi, sih?" ucap Nathalie, "Azzam, tungguin gue!" lanjutnya sambil berlari menyusul Azzam.
"Fix, jodoh!" ujar Bryan ikut berjalan yang disusul oleh Farel di belakangnya.
"Woy!" panggil Raka sambil berlari menghampiri Bryan dan Farel yang langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar panggilan Raka.
"Berangkat bareng Nathalie lo, Ka?" tanya Bryan basa-basi.
"Iya. Gue kan, nginep di rumahnya," jawab Raka yang sudah mensejajarkan posisinya dengan Bryan dan Farel.
Ketiga laki-laki itu pun berjalan bersamaan menuju kelasnya sambil berbincang-bincang dengan topik yang random seperti biasanya.
*****
[Ruang kelas 12 IPA 1]
Sylvie dan Kyla sudah berada di dalam kelas 10 menit sebelum bel berbunyi.
"Ternyata enak ya, Vie, jadi anak rajin yang gak pernah telat masuk sekolah," ucap Kyla dengan bangga.
"Iya," balas Sylvie yang sedari tadi memainkan ponselnya.
"Nanti kita jadi kan, nginep di rumah Bian? Oh iya, terus kita jadi juga kan, beli cemilan di minimarket?" cerocos Kyla seperti biasanya, sambil memperlihatkan senyum lebarnya tepat di hadapan wajah Sylvie.
"Kyl ..." papar Sylvie sambil melirik sinis.
Kyla dengan cepat menyingkirkan wajahnya dari hadapan wajah Sylvie.
"Hehe ... maaf, Vie," ucapnya, "Tapi jadi kan, Vie, kita nginep sama beli cemilan yang banyak? Jadi, kan? Jadi, kan?" sambung Kyla.
Apabila ucapannya belum direspon, gadis itu akan terus mengoceh sampai mendapatkan apa yang diinginkannya.
"Iya, Kyla, Sayang ..." balas Sylvie sambil menoleh ke arah Kyla dan tak lupa memperlihatkan senyuman terpaksanya.
"Yeay! Jadi gak sabar pengen cepet-cepet pulang sekolah."
[Di lain tempat]
Azzam sedari tadi mempercepat langkah kakinya agar Nathalie tidak bisa mengganggunya lagi.
Tapi sayangnya Azzam kurang beruntung, Nathalie berhasil menyusul Azzam, dan saat ini Nathalie berhasil menghadang langkah Azzam.
"Nathalie, minggir! Azzam mau lewat!" sewot Azzam yang enggan melihat wajah Nathalie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Me?
Novela JuvenilYang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasn...