KRING!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi.
Semua murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing dan seperti biasa, dengan cepatnya ruang kelas seketika sepi dalam hitungan detik.Sylvie dan Kyla seperti biasa masih berada di dalam kelas, karena mereka selalu keluar kelas paling terakhir.
"Vie, kita jadi kan, ke rumah sakit jengukin Bian?" tanya Kyla sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.
"Iya jadi," jawab Sylvie tanpa melihat ke arah Kyla.
"Yaudah yuk, cepetan! Gue udah kangen banget sama Bian ..." ajak Kyla sambil menundukkan kepalanya lesu.
Tanpa merespon ucapan Kyla, Sylvie langsung beranjak dari tempatnya dan pergi keluar dari kelas menuju ke arah parkiran, Kyla pun mengikutinya.
Sesampainya di parkiran...
Baru saja kedua gadis itu hendak masuk ke dalam mobil milik Sylvie, tiba-tiba Bryan dan kawan-kawan menghampiri mereka.
"Sylvie! Kyla! Lo berdua jadi ke rumah sakit, kan?" tanya Bryan.
"Iya, soalnya gue udah kangen banget sama Bian ..." rengek Kyla yang memperlihatkan ekspresi gemasnya.
"Lucu banget sih lo," batin Farel ketika melihat ekspresi wajah Kyla.
"Iya, gue sama Kyla mau ke rumah sakit. Lo juga, kan?" sambar Sylvie.
Bryan mengangguk-anggukan kepalanya dengan cepat, karena dirinya sangat bersemangat untuk bertemu dengan Bianca.
"Yaudah gue sama Kyla duluan. Oh, iya. Bian ada di rumah sakit Harapan, lo tau, kan? Kalau gak tau, nanti gue sharelock," ucap Sylvie yang bergegas masuk ke dalam mobil begitupun dengan Kyla.
"Loh, kok, kalian masuk ke mobil Vie?" tanya Kyla ketika melihat Bryan dan Azzam tiba-tiba masuk ke dalam mobil.
Sylvie pun langsung menolehkan kepalanya ke belakang, "Kalian ngapain masuk ke mobil gue, woy?"
"Gue gak bawa mobil, jadi gue bareng sama kalian aja ya, hehe ..." ungkap Bryan.
"Astagfirullahaladzim ... Bryan gak boleh bohong, tau. Kan, mobil Bryan lagi rusak," imbuh Azzam.
"Astagfirullahaladzim, Azzam, Sayang ... gue gak bawa mobil, ya karena mobil gue rusak!" sewot Bryan, "Salah bawa orang nih gue," sambungnya pasrah.
"Ih, ini gimana, sih? Jadi, Bryan itu bohong apa mobilnya rusak?" sambar Kyla.
"Azzam juga bingung. Bryan, ini jadinya gimana?" tanya Azzam.
Bryan terdiam sejenak sambil memandang kaca mobil seolah-olah tengah memikirkan ucapan Kyla dan Azzam.
"Udah lah, gue juga gak tau," papar Bryan.
"Fix! Di sini yang punya otak cuma gue," batin Sylvie sambil sesekali menggelengkan kepalanya.
Kyla dan Azzam pun mulai mengabaikan hal tersebut dan Sylvie langsung menancap gas mobilnya menuju rumah sakit.
[Di lain tempat]
Raka dan Farel tidak ikut kerumah sakit karena Raka ada urusan, dan Farel lebih memilih ikut dengan Raka, entah kenapa.
Kedua laki-laki tersebut sudah berada di dalam mobil milik Raka. Farel hari ini tidak membawa motor sportnya, karena kebetulan motornya itu sedang berada di bengkel.
"Lo sebenernya mau kemana?" tanya Farel dengan raut wajah datarnya.
"Cafe," jawab Raka.
"Ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Me?
Teen FictionYang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasn...