"Azzam ... lo kok, bisa berangkat bareng sama ..." ucap Bianca menggantung, karena ia masih terkejut.
"Nathalie?" sambung Sylvie.
Azzam menundukkan kepalanya, ia terlihat gemetaran.
"Wah, bravo! Sepertinya hubungan kalian berdua ini berkembang sangat pesat!" heboh Bryan sambil bertepuk tangan.
"Wah, keren lo, Zam! Diem-diem udah sikat sepupu gue aja, lo. Gue dukung, Zam. Gue dukung, seratus persen!" ujar Raka tak kalah heboh, tak lupa pula untuk bertepuk tangan.
Nathalie tertawa kecil, "Udah, udah. Kasian calon suami gue, jangan digodain gitu."
"Astagfirullahaladzim, Nathalie! Siapa juga yang mau nikahin Nathalie?!" balas Azzam. Azzam berucap tanpa melihat ke arah Nathalie.
"Cielah, Zam. Gak usah malu-malu buaya gitu, ah. Nanti gue makin gemes sama lo," canda Bryan.
"Astagfirullahaladzim, Bryan, istigfar!" Lagi dan lagi, Azzam masih menundukkan kepalanya.
"Zam, lo kenapa, sih? Perasaan dari tadi lo nunduk mulu?" tanya Sylvie.
"E-enggak apa-apa, kok, Sylvie. Permisi ya temen-temen, Azzam mau ke toilet dulu." Azzam pun segera berlari dari tempat tersebut.
"Azzam itu orangnya emang freak. Tapi, kenapa sekarang dia makin freak?" lirih Bryan memelankan suaranya.
Farel yang tadi pergi memarkirkan mobilnya, sekarang sudah kembali. Kini terlihatlah, ketampanan Farel yang sesungguhnya ketika sedang berjalan menghampiri teman-temannya.
"Widih ... pangeran tampan, datang!" seru Raka.
Farel hanya diam membisu tak perduli dengan ucapan sahabatnya yang menurutnya tak penting itu.
"Rel!" panggil Bryan.
Farel pun menoleh ke arah Bryan.
"Lo ganteng banget. Hari ini lo sama kayak Azzam, bikin gue gemes," canda Bryan dengan ekspresi yang dibuat serius.
"Stress!" sarkas Farel.
Semua tertawa kecuali Farel.
"Nat, coba lo ceritain. Kenapa lo bisa dateng ke sini berdua sama Azzam?" ujar Bianca yang masih penasaran.
"Oke, gue ceritain. Jadi ..." Nathalie pun mulai menceritakannya.
*Flashback On
Nathalie yang baru saja berpamitan kepada kedua orangtuanya, segera menghampiri mobil kesayangannya. Ia pun bergegas melajukan kendaraannya itu dengan kecepatan normal.
Agar tidak bosan, Nathalie pun memutar lagu di dalam mobilnya. Ia memutar lagu It's Only Me - Kaleb J.
Nathalie menikmati lagunya dan akhirnya ia pun bernyanyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Should Me?
Teen FictionYang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasn...