Haii! Siap buat baca part kali ini??
Jangan lupa vote, komen, dan share ceritanya ke temen-temen kalian, ya!!
✨Happy reading✨
***
PART 27 | LAGI-LAGI TUMBANG
"Tapi masalahnya gue nggak kuat, Sel. Gue capek. Hidup gue, tuh, nggak seindah orang lain. Gue nggak akan bisa ngerasain yang namanya hidup bahagia. Gue nggak akan bisa ngerasain yang namanya kasih sayang seorang ibu. Gue liat, hidup orang lain bahagia banget. Ya, walaupun gue nggak tau dalemnya kayak apa. Tapi itu...bikin gue iri."
—Renjana Malania
***
♪ Hal hebat ♪
—Ifan Seventeen &Ifan Govinda• • •
BAHAGIA. Satu kata itu terus ada di hati Renjana. Terwujud setelah melakukan beberapa kegiatan refreshing di mall ini, mulai dari mengelilingi mall, sampai memakan di sebuah restoran seafood. Guratan kebahagiaan tak pernah pudar dari wajahnya saat ini. Dimas dan yang lainnya pun bisa merasakan hal itu.
"Gimana? Udah agak baikan?" Dimas menoleh ke arah Renjana sembari memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celana abu-abu.
Renjana mendongak ke arah Dimas. Kemudian mengangguk senang, layaknya anak kecil yang baru dituruti kemauannya. "Lumayan, Dim. Tapi...pasti besok gue bakalan depresi lagi. Satu sekolah masih belum berhenti ngatain atau ngerundung gue, gimana ka—"
Dimas menghentikan langkahnya. Hal itu membuat Renjana menghentikan ucapannya. Mereka yang lain—teman-teman Dimas dan Renjana juga menghentikan langkahnya. Renjana menatap Dimas dengan jantung yang berdebar kencang. Dag-dig-dug!
Sungguh! Tatapan Dimas sungguh membuat Renjana bergetar. Bola mata hitam itu dengan sorot mata teduh, membuat Renjana ingin kabur dari tempatnya.
Dimas mulai mengusap pelan puncak kepala Renjana. "Ada gue. Gue harus bilang berapa kali, Ren? Lo nggak perlu takut. Lo itu kuat, mental elo nggak boleh jatuh cuman karena omongan nggak bermakna dari mereka."
Blush!
Renjana tersenyum. Saat ini, mereka berada di parkiran, setelah puas refreshing di mall.
Dimas tersenyum tipis, walaupun sekilas. Dia tak hentinya menatap Renjana yang terlihat cantik, dengan posisi rambutnya terkumpul di sebelah kanan dan juga dengan seragam sekolah berbalut hoddie merah mudanya.
"Dimas, makasih bangett. Gue pikir, lo udah move on dari gue. Ternyata, nggak, Dim," ucap Renjana pelan.
Dimas menghela napasnya, kemudian mengangguk. Dia mengeluarkan beberapa foto cetak ukuran sedang dari saku celananya—hasil jepretan dia tadi. "Ini, foto-foto yang tadi. Lo simpen, yaa?"
Renjana mengangkat alisnya sejenak. Dia hendak mengambil foto-foto dari tersebut. Tiba-tiba saja, sebuah tangan merebut foto-foto itu dari tangan Dimas. Membuat mereka semua yang berada di sekeliling Dimas dan Renjana terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be Us [TAMAT]
Ficção Adolescente••Sequel atau bagian kedua dari Novel Lost My Euphoria. Disarankan membaca Novel Lost My Euphoria, jika ingin tahu detailnya•• *** #6 Alaskar *** ❗TAMAT ❗ *** "Faktanya, kita emang nggak pernah ditakdirin buat bersatu." *** Renjana Malania, gadis ma...