Halo semuanya! Aku udah up part baru lagi, nih!! Siapa yang langsung gercep baca partnya??
Siap nggak nih buat baca kelanjutan part kemarin??
••Happy reading!••
—Playlist: Sisa rasa oleh Mahalini—
***
PART 46 | MENYAYAT HATI
“Soal ngelupain seseorang, menurut gue...itu sebenernya nggak sulit kalo kenangan yang terukir nggak banyak dan kita bisa ngelepas kenangan itu.”
—Marsel Angkasa Nugraha
***
“Gue kira, lo nggak bakal kayak gini, Dim. Kenapa lo cuman mandang dari satu sisi aja?”
RENJANA duduk lemas di halte. Sekujur tubuhnya basah kuyup. Cewek itu menggogoh kedinginan seketika.
Renjana tertunduk takut saat mendengar petir yang bergemuruh. Sekujur tubuhnya bergetar dengan air mata yang membanjiri pipinya.
“Dimas, gue takut,” cicit Renjana bergetar. Dia mendongak, menatap Dimas yang baru sampai di warkop ini.
“Kenapa?” Dimas mengangkat kedua alisnya sembari melepaskan jaket kulit yang dia kenakan.
Renjana menggigiti pipi bagian dalamnya. “Takut petir sama kilat,” sahutnya lagi yang membuat Dimas tersenyum tipis.
Renjana menutup wajahnya dengan kedua tangan. Isakannya yang pilu teredam oleh derasnya hujan. Andai saja kalian menjadi Renjana, pasti sangat sakit mengingat momen indah di saat seperti ini, kan? Situasi saat ini benar-benar mengetuk pintu hatinya bahwa dia dan Dimas memang tak akan pernah bisa bersatu. Ayahnya telah meninggal karena kecelakaan disengaja oleh omnya sendiri. Bahkan dia tidak pernah tau di mana omnya sekarang. Apa mungkin dia masih di penjara?
Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di kepala Renjana. Kenapa tidak ada yang memberi tahu ini, seperti mamanya sendiri? Apa begitu sulit baginya untuk mengungkap hal ini? Apakah papa tirinya mengetahui hal ini dan memilih merahasiakannya? Kendati begitu, apakah dia dan Dimas akan tetap baik-baik saja tidak seperti sekarang? Renjana rasa mustahil jika hal itu terjadi.
“Kenapa nggak ada tempat buat gue bahagia?” Renjana menjeda ucapannya sambil menjauhkan tangannya dari wajahnya. “Kenapa hidup gue harus se-menyedihkan ini?”
“Hidup lo nggak menyedihkan, Ren. Lo punya orang yang selalu sayang sama lo.”
Renjana menoleh, dia melihat Marsel duduk di sebelahnya. Jujur, dia tersentak. Mulutnya masih terkunci sampai Marsel selesai menutup payungnya.
“Lo...kenapa di sini?” tanya Renjana.
Marsel menghela napasnya. Cowok itu tak menggubris perkataan Renjana, melainkan memakaikan jaket jeans miliknya untuk Renjana. Marsel tersenyum tipis, mengusap pelan pipi Renjana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be Us [TAMAT]
Novela Juvenil••Sequel atau bagian kedua dari Novel Lost My Euphoria. Disarankan membaca Novel Lost My Euphoria, jika ingin tahu detailnya•• *** #6 Alaskar *** ❗TAMAT ❗ *** "Faktanya, kita emang nggak pernah ditakdirin buat bersatu." *** Renjana Malania, gadis ma...