EPILOG

85 4 1
                                    

EPILOG

SETIBANYA Renjana dan keluarganya di rumah Dimas, mereka mendapat sambutan dari tuan rumah. Mereka diarahkan untuk segera menuju meja makan. Oh, ya, Shinta juga ikut dalam acara mendadak ini dengan perasaan bahagia. Jujur saja, melihat temannya bahagia, dia juga ikut bahagia.

“Rosa, saya minta maaf ke kamu dan keluarga. Saya merasa sangat bersalah karena selalu merendahkan seseorang berdasarkan derajatnya. Saya minta maaf sekali. Tidak seharusnya saya seperti ini,” kata Dito dengan mata yang mulai terasa pedih. Dia menatap Rosa sejenak.

Rosa menghela napasnya. Dia menoleh ke arah Anto dan melihat mantan suaminya itu mengangguk. “Udah saya maafin dari lama, Dito. Saya kalau ada di posisi kamu juga berbuat demikian.”

Dito mengangguk pelan. Dia menahan air matanya agar tidak tumpah saat ini. Atensi Dito teralih ke arah Renjana. “Renjana, kamu keponakan Om , maaf selama ini kalo Om selalu marahin kamu. Maaf sebesar-besarnya,” ucap Dito dengan nada bergetar.

Renjana mengangguk. Air mata bahagianya mengalir kembali. “Iya, Om. Nggak papa.”

Dito tersenyum. “Makasih, Renjana.”

Renjana mengangguk. “Berarti, aku sama Dimas boleh pacaran, kan, Om?”

Dito mengangguk. “Iya, boleh, Renjana.”

Dimas dan Renjana langsung bertatapan satu sama lain dengan senyum yang mengembang.

“Oh, iya, Ren. Tante mau kamu ceritain gimana Dimas pas kamu kejar-kejar. Tante pengen tau apa dia sama kayak Papanya atau beda,” kekeh Karin.

Renjana tertawa pelan. “Oke, Tante. Nanti aku ceritain,” sahut Renjana yang mendapat lirikan tajam dari Dimas.

“Dimas, Dimas. Tajem banget lirikannya,” cibir Karin yang mengundang gelak tawa seisi meja makan.

“Astaga, Nando! Liat ini, Nando!! Ada Renjana sama keluarganya. Cepett!”

Teriakan Jessica nyaris membuat jantung mereka copot. Bagaimana tidak? Teriakan itu lebih keras dari pengeras suara, mungkin. Selang beberapa detik kemudian, Nando datang bersama Jessica. Mereka berdua baru pulang kuliah karena kebagian jadwal sore sampai malam.

“Kalian—“

“Papa udah sadar sama kesalahannya dan izinin gue pacaran sama Renjana,” potong Dimas menjelaskan.

Nando dan Jessica sama-sama tersenyum. Mereka lega mendengar kabar ini.

“Langgeng terus hubungannya, ya. Semoga bisa kayak kita, sampe tunangan terus nikah,” goda Jessica

Dimas melotot tajam ke arah Jessica. “Kak, masih jauh.”

Ucapan Dimas mengundang gelak tawa kembali. Akhirnya, mereka bahagia. Sebuah cerita yang diawali dengan luka dan diakhiri dengan bahagia.

Semoga Renjana dan Dimas selalu bersama dan tidak akan pernah terpisah untuk kedua kalinya.

***
A/N: Yey!! Akhirnya selesai juga novel ini. Gimana perasaan kalian pas udah baca sampai akhir novelnya? Campur aduk ga perasaannya? 😎😂

Makasih ya buat kalian yang selalu support aku & karya-karya yang aku buat. Makasih banyak buat yang selalu vote, komen, bahkan share ke temen-temennya soal cerita ini ✨

Semoga dari cerita ini kalian bisa mengambil amanatnya yaa:D

Next project, akhir Maret. Aku out of topic dari Alaskar Series dulu, hehe 😂😭

Stay tuned ya!!

Jangan lupa follow akun berikut supaya kamu nggak ketinggalan info-info karya aku :
Wattpad:(@) _indra_23
IG: (@) indra_krnwn14

See you next time gaiss!

Never Be Us [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang