PART 5 | HAL YANG DIBENCI
“Otak lo kayak anak kecil, ya, Ndra? Lo pikir dengan elo minta maaf, gue bakal maafin lo, terus lupain kejadian tadi? Nggak, Ndra! Setiap perilaku orang tua kita pilih kasih ke lo, bakal gue inget selamanya!”
—Rizano Prawijaya
***
GADIS itu masih saja tersenyum sendiri. Mengingat kejadian hari ini. Jujur saja, otaknya masih tak bisa melupakan kejadian hari ini begitu saja.
Pria itu melepas jaket bomber hitam yang dikenakannya. Kemudian dia menyodorkan jaketnya ke arah Renjana. Renjana bungkam. Hatinya terasa menghangat karena hal ini.
“Nih, ambil. Lo ikat aja jaket gue di pinggang lo, buat nutupin rok lo yang basah,” ucapnya. Membuat Renjana tersenyum kikuk sembari meraih jaket tersebut, lalu mengikatnya di pinggangnya.
“Oh iya, lo anak SMA Brisma, kan? Mau gue anter ke sekolah?” tanya pria itu. Membuat Renjana mengangguk pelan.
“Iya, gue anak SMA Brisma. O—oke kalo elo mau anterin gue,” sahut Renjana.
“O iya, nama lo siapa? Nama gue Rizano Prawijaya, kelas sebelas mipa tujuh. Lo bisa panggil gue Jano.” Rizano mengulurkan tangan kanannya ke arah Renjana. Membuat Renjana menegukkan salivanya. Perlahan, Renjana membalas uluran itu dengan tangan yang bergetar.
“Gu—gue Renjana, kelas sebelas bahasa lima,” sahut Renjana bergetar. Membuat Rizano tersenyum tipis.
Renjana mengembuskan napasnya sejenak. “Aish! Jano ganteng banget! Udah gitu perfect, perhatian! Idaman banget udah ini, mah.”
Renjana bergumam sejenak. “Eh, tapi nggak, deh. Jano udah punya pacar. Gue juga udah ada rasa ke Dimas. Jadi, gue harus fokus buat ngejar Dimas dan jangan sampe suka ke Jano. Baper boleh, cinta jangan,” lanjutnya sambil tertawa pelan.
Tiba-tiba, ponsel Renjana bergetar—tanda ada notifikasi masuk ke ponselnya. Gadis itu menyalakan ponselnya, lalu menatap layar ponselnya dalam hening selama beberapa saat.
Dimas Bisma Aldebaran
Renjana, gue nggak rela lo deket sama Rizano. Lo JAUHIN dia, ya?
Renjana Malania
Hah?
Renjana Malania
Kamu minta aku jauhin Jano?
Renjana Malania
Buat apa? Buat nurutin keinginan kamu?
Renjana Malania
Aku bisa aja nurut sama kamu. Tapi, kayaknya untuk sekarang NGGAK, Dim. Nurutin ego lo, sama aja ngebawa gue ke luka lagi.
Renjana Malania
Mau rela atau nggak, i don't care. Karena pada dasarnya, lo juga sebodo amat gue rela apa nggak, pas lo deket sama Alin terus-terusan.
Renjana mendengus pelan. Emosinya mulai mengisi sebagian besar pikirannya. Meskipun masih suka dengan Dimas, kadang Renjana merasa jengkel dengan pria itu. Dimas terlalu menyebalkan saat ini, bagi Renjana. Hari ini dan hari kemarin adalah awal kembalinya interaksinya dengan Dimas, setelah keduanya saling menjauh selama lima bulan.
Dimas Bisma Aldebaran
Kata siapa gue sebodo amat? Orang gue aja mikirin lo setiap saat.
Renjana Malania
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be Us [TAMAT]
Ficção Adolescente••Sequel atau bagian kedua dari Novel Lost My Euphoria. Disarankan membaca Novel Lost My Euphoria, jika ingin tahu detailnya•• *** #6 Alaskar *** ❗TAMAT ❗ *** "Faktanya, kita emang nggak pernah ditakdirin buat bersatu." *** Renjana Malania, gadis ma...