Haiii! Aku udah update part barunya, nih! Seneng ngga?? 😬
Satu kata buat author??
Satu kata sebelum baca part ini??••Happy reading!••
Playlist : Merasa Indah oleh Tiara Andini
***
PART 45 | NEVER BE US
“Faktanya kita emang nggak pernah ditakdirin buat bersatu.”
—Renjana Malania
***
DADA RENJANA terasa sakit. Tatapannya sedikit kabur karena air mata yang mengambang di matanya. “Kenapa lo bilang gitu?” tanyanya dengan sedikit penekanan.
Alin meneteskan air matanya. Sementara para siswa membuat lingkaran di sekitar mereka. “Lo nggak usah pura-pura nggak tau. Udah basi, Ren.”
“Gue nggak tau apa-apa, Lin!” tandas Renjana yang merasa tidak tahu apa-apa atas tuduhan anak pembunuh itu. Memangnya siapa yang mau disebut anak pembunuh tanpa fakta atau sesuatu yang jelas??
Alin mendengkus, menyeka air matanya. Dia menarik napas dalam-dalam. “Kakaknya nyokap lo, ngebunuh bokap sama nyokap gue,” paraunya dengan air mata yang kembali luruh. Semua orang yang menyaksikan ini terkejut, termasuk Renjana dan Marsel.
“Lo jangan ngada-ngada, nggak lucu,” lirih Renjana.
“Jaga mulut lo, Lin! Drama apalagi yang mau lo buat, sih?!” ketus Marsel.
“Lo mau tau kenapa Dimas dingin sama lo, kan? Itu karena dia udah tau faktanya. Ngerti?” Alin menjeda ucapannya sejenak. Bibirnya semakin bergetar. “Lo sama gue satu bapak, beda ibu. Tapi tetep aja gue benci lo! Gue nggak akan pernah anggep lo sebagai saudara gue! Lo tau kenapa? Karena elo yang udah ngebuat orang tua gue meninggal, Ren! Lo jahat! Kalo lo nggak ada di dunia ini, apa mungkin kakaknya nyokap lo ngebunuh orang tua gue? Nggak bakal, kan?”
Jleb.
Entah percaya atau tidak, entah mengapa hatinya terasa pedih. Sekujur tubuhnya melemas, dia langsung terduduk di aspal dengan mata yang berkaca-kaca m dia menatap kosong ke arah bawah, memikirkan apakah ucapan Alin benar atau tidak.
“Lo ngomong apa, Lin?! Hoax pasti, kan?! Ini cuman akal-akalan lo doang! Iya, kan?!” tuduh Marsel.
Alin tersenyum tipis. “Terserah lo! Dan lo, ikut gue ke rooftop sekarang!”
Alin menarik tangan Renjana, membawa cewek itu untuk ikut bersamanya. Renjana yang masih setengah sadar karena fakta tersebut, dia tak melawan. Dia sibuk mengobati hatinya yang terluka dengan menguatkan dirinya sendiri di dalam hati.
“ALIN! LO MAU NGAPAIN BAWA RENJANA KE ROOFTOP?!” Marsel gelagapan. Dia langsung menyusul keduanya yang sudah jauh. Jantungnya berdetak cepat, tak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Be Us [TAMAT]
Teen Fiction••Sequel atau bagian kedua dari Novel Lost My Euphoria. Disarankan membaca Novel Lost My Euphoria, jika ingin tahu detailnya•• *** #6 Alaskar *** ❗TAMAT ❗ *** "Faktanya, kita emang nggak pernah ditakdirin buat bersatu." *** Renjana Malania, gadis ma...