Hujan turun dengan deras di atas kerajaan Lunar. Butiran air menetes di jendela kaca besar ruang baca istana, menciptakan pola yang samar di permukaannya. Cahaya redup dari lampu gantung menerangi ruangan luas yang dipenuhi rak-rak tinggi berisi buku-buku tua dengan sampul kulit yang tampak usang oleh waktu. Aroma kertas dan tinta memenuhi udara, bercampur dengan kehangatan perapian yang menyala di sudut ruangan.
Di salah satu meja panjang dari kayu mahoni, Luca duduk sendirian. Punggungnya tegap, matanya fokus pada halaman buku besar yang terbuka di depannya. Materi sejarah peradaban menjadi teman sunyinya malam ini, mengiringi suara rintik hujan yang terus membasahi tanah kerajaan di luar sana. Jemarinya sesekali mengetuk permukaan meja, seolah sedang mencerna informasi yang baru saja ia baca.
Malam itu, Luca mengenakan pakaian santai namun tetap mencerminkan statusnya sebagai pangeran dari Lunar. Ia memakai kemeja putih berbahan linen halus, dengan kerah tinggi dan bordiran perak tipis di sepanjang ujung lengan serta bagian dada, menampilkan kesan elegan tanpa berlebihan. Lengan bajunya digulung hingga ke siku, memberikan sedikit kenyamanan di tengah dinginnya malam hujan.
Di luar kemejanya, ia mengenakan rompi panjang berwarna abu-abu tua, terbuat dari kain wol ringan yang cukup hangat untuk melindunginya dari udara dingin. Rompi ini tanpa lengan dan memiliki kancing perak kecil yang tertata rapi di bagian depan, namun Luca membiarkannya terbuka, menambah kesan lebih santai dibanding tampilan formalnya di siang hari.
Celana yang ia kenakan berwarna hitam pekat, berbahan lembut dan nyaman untuk digunakan di dalam istana. Kainnya jatuh dengan sempurna di sepanjang kakinya, menampilkan potongan khas bangsawan yang sederhana tetapi tetap berkelas. Sepatunya adalah loafers kulit hitam tanpa banyak detail, cocok untuk digunakan dalam ruangan. Di pergelangan tangannya terlihat gelang tipis berwarna perak, hadiah dari seseorang di masa lalu, yang meskipun sederhana, selalu ia kenakan tanpa pernah melepasnya.
Di bawah pencahayaan lembut ruang baca, kombinasi warna putih, abu-abu, dan hitam dari pakaiannya berpadu sempurna dengan atmosfer malam yang tenang dan melankolis.
Namun, semakin lama, kelopak matanya terasa berat. Luca mendesah pelan, kepalanya sedikit menunduk. Keletihan mulai menjalar, tapi ia tetap bertahan, berusaha menyelesaikan halaman terakhir sebelum menyerah pada kantuknya.
Akhirnya, setelah beberapa menit berlalu, Luca menghela napas dan bangkit berdiri. Ia meninggalkan kursinya, membiarkan buku tetap terbuka di halaman terakhir yang ia baca, tak terpikir untuk menutupnya. Langkahnya pelan saat ia berjalan menuju pintu, membiarkan bayangan tubuhnya memanjang di lantai marmer karena cahaya lampu yang temaram.
Di luar sana, hujan terus turun tanpa henti, mengiringi kesunyian malam di Lunar.
— 7 PRINCES —
Luca berjalan perlahan di sepanjang koridor panjang Istana Lunar, derap langkahnya nyaris tak bersuara di atas lantai marmer dingin yang berkilau oleh pantulan cahaya lilin dari deretan lampu dinding. Suasana malam semakin terasa sunyi, hanya terdengar rintik hujan yang menghantam kaca jendela besar di sisinya.
Saat hendak melanjutkan perjalanan ke kamarnya, langkahnya terhenti. Dari balik salah satu lengkungan pilar, ia melihat sesuatu.
Di luar, tepat di teras istana yang tertutup sebagian, Raja Frederik berdiri dengan ekspresi wajah yang terlihat tegang. Ia berbicara dengan seseorang—siluet sosok itu terhalang sebagian oleh tembok dan hanya terlihat sebagai bayangan yang memanjang di lantai akibat cahaya lampu gantung istana.
Luca mempersempit pandangannya, berusaha mengenali siapa orang itu, tetapi sudut dinding menghalangi penglihatannya. Namun, yang jelas, suara Raja Frederik terdengar penuh tekanan dan ketegangan, seakan sedang berdebat sengit dengan sosok misterius tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 PRINCES
RomanceIni adalah cerita tentang 7 pangeran tampan yang berasal dari kerajaan berbeda. 7 pangeran tampan yang siap memberikan sejuta kisah dari masing-masingnya. Ini adalah cerita yang akan membawamu menuju 7 dunia yang berbeda. Apakah kamu siap? ••••••••...