7 PRINCES

Chapter 8: St. Britannia

Jay dan Isabella akhirnya tiba di St. Britannia setelah menempuh perjalanan panjang. Gerbang besar dari besi hitam menjulang tinggi di depan mereka, dihiasi lambang sekolah yang elegan. Lambang ini menampilkan mahkota kerajaan dan pedang silang, melambangkan kehormatan serta keteguhan akademi dalam mendidik generasi bangsawan. Di bagian atas gerbang, tertulis motto akademi dalam bahasa latin: "Virtus et Sapientia" yang artinya "Kebajikan dan Kebijaksanaan".

Gerbang ini dijaga ketat oleh para penjaga berseragam hitam dengan emblem emas di dada mereka. Setiap siswa yang masuk akan diperiksa dokumennya untuk memastikan hanya keturunan bangsawan yang berhak berada di sini. Kereta yang dinaiki oleh Jay dan Isabella berhenti tepat di depan gerbang, mereka diperiksa oleh para penjaga. Memastikan bahwa mereka benar berasal dari keluarga bangsawan.

Setelah mendapat izin, gerbang yang lebar itu pun dibuka. Membiarkan kereta mereka berjalan melewati gerbang. Roda kereta berjalan di jalan berbatu cobbled stone yang membentang lurus menuju bangunan utama akademi. Jay dan Isabella tampak kagum dengan patung-patung pahlawan Kerajaan Ravellion yang terbuat dari marmer putih, berada di sisi kanan dan kiri jalan, melambangkan kebesaran sejarah bangsawan yang pernah belajar di St.Britannia.

Kereta kuda berhenti di depan air mancur marmer, tempat awal bagi para siswa untuk memulai kehidupan baru. Sempat saling berpandangan bingung, Jay dan Isabella lantas turun dari kereta, mendapati beberapa penjaga asrama yang telah berdiri di sana, menunggu kedatangan mereka. 

"Selamat datang di St. Britannia, Pangeran Jay dan Putri Isabella dari Kerajaan Lunar. Di akademi ini memiliki dua asrama terpisah yaitu Britannia Hall untuk putra bangsawan dan St. Rosaline Wing untuk putri bangsawan," ucap salah seorang penjaga asrama yang diduga adalah kepala asrama. Seorang pria tua yang berwibawa.

"Britannia Hall tak jauh dari sini, Pangeran Jay dapat berjalan kaki dengan santai sambil menikmati taman St. Britannia yang indah. Sedangkan Putri Isabella harus kembali naik ke kereta kuda untuk menuju ke St. Rosaline Wing. Putri Isabella akan ditemani oleh penjaga asrama putri, jadi kalian berdua tidak perlu cemas," jelas kepala asrama.

Jay menoleh ke Isabella dan mengangkat bahu santai. "Sepertinya kita harus berpisah di sini. Jangan sampai kau tersesat, Isabella."

Isabella melipat tangan di dadanya. "Aku lebih khawatir kau yang tersesat, Kak Jay."

Satu staf asrama putra yang berdiri di depan kereta kudanya, menghampiri kereta kuda milik Jay dan Isabella. Mengambil barang-barang Jay dan dipindahkan ke kereta yang telah disediakan untuk menuju ke asrama putra.

"Kuharap berat badanmu tidak turun ketika kita bertemu," ucap Isabella, tidak bermaksud menyinggung.

"Jangan khawatir, aku akan tetap tampan sampai kau tak akan mengenaliku."

Isabella memutar bola matanya malas, sedangkan Jay terkekeh pelan. Tangannya bergerak menyentuh kepala Isabella, mengelus rambutnya lembut. "Bersenang-senanglah di asrama. Anggap saja ini liburan karena kau ingin sekali ke Ravellion."

Mereka saling bertukar tatapan sebelum akhirnya penjaga asrama datang menjemput masing-masing dari mereka. Jay melangkah menuju Britannia Hall, sementara Isabella naik ke kereta kuda yang akan membawanya ke St. Rosaline Wing.

— 7 PRINCES —

Britannia Hall merupakan asrama khusus putra bangsawan di St. Britannia. Britannia Hall merupakan bangunan batu dengan menara tinggi, tampak seperti benteng kecil yang elegan. Memiliki interior klasik dengan ruang pertemuan bagi siswa laki-laki untuk berdiskusi atau mengadakan perjamuan kecil.

Setelah melewati lorong panjang dan beberapa tangga marmer, Jay akhirnya tiba di kamarnya yang terletak di lantai dua Britannia Hall. Kamarnya cukup luas dengan dinding berpanel kayu gelap, ranjang berkanopi, meja belajar di dekat jendela besar, serta lemari kayu mahoni.