Happy Reading 🖤
_
_
_
_Suara Adzan membangunkan seorang gadis cantik sekaligus tampan itu dari tidurnya. Ia meregangkan ototnya dengan cara menggeliat di atas kasur. Lalu beranjak turun dari kasur dan mengambil air wudu di kamar mandi. Setelah menyelesaikan kewajibannya Ara hari ini ingin jogging memutari komplek agar lebih mengenal lingkungannya.
Setelah satu jam berlari keliling komplek sekarang Ara sedang duduk di taman komplek melihat kegiatan orang-orang dari sana ada yang menyapu ada yang berangkat ke kantor ada yang berangkat sekolah ada yang mengerubungi tukang sayur. Setelah istirahat selama 15 menit Ara bangkit dari duduknya dan berjalan menuju rumah. Saat sedang berjalan tiba-tiba Ara mendengar suara sesuatu dibelakangnya. Ternyata ada seseorang yang jatuh dari sepedanya.
"Kamu gpp?". Ucap Ara sambil membantu wanita itu untuk berdiri setelah wanita itu berdiri Ara meraih sepeda yang sedang selonjoran di aspal.
"Kamu bisa jalan ga?". Tanya Aran di angguki wanita itu.
"Kamu tunggu bentar ya jangan kemana-mana". Ucap Ara tanpa menunggu jawaban wanita itu langsung pergi
Setelah 5 menit Ara datang dengan membawa kantong plastik.
"Lurusin kakinya". Titah Ara. Wanita itu meluruskan kakinya. Ara dengan hati-hati membersihkan luka wanita itu.
"Aw..ssttt".
"Maaf tahan ya". Ucap Ara tapi matanya fokus dengan kegiatannya. Wanita itu melihat Ara yang fokus mengobati lukanya.
" Cantik". Batin wanita itu
"Udah". Ucap Ara lalu bangkit karena dari tadi ia jongkok di depan wanita itu.
"Makasi ya jadi ngerepotin ". Ucap wanita itu
"Iya lain kali hati-hati".
"Oiya nama aku Fiony nama kamu siapa?". Ucap wanita itu sambil menjulurkan tangannya.
"Ara". Sambil menyambut tangan Fiony.
"Oiya kamu baru pindah ya tumben liat soalnya".
" Iya".
"Rumah kamu di mana?".
"Blok A".
"Sama dong bareng yuk". Ajak Fio yang di angguki Ara.
Ternyata rumah Fiony tepat di depan Rumah kaka Ara.
"Kamu siapanya kak Chika?".
"Aku adiknya Mas Arkan".
"Pantes mirip suami kak Chika".
" Ya udah aku masuk dulu mau mandi". Ujar Ara lalu masuk.
"Hmm cantik tapi dingin banget padahal tadi pas nolongin manis banget". Gumam Fio lalu masuk kedalam rumahnya.
Sebelum masuk Ara meletakkan sepatunya di tempat sepatu. Lalu berjalan menuju dapur untuk minum. Tapi saat akan masuk dapur betapa kagetnya Ara karena bertabrakan dengan Chika yang akan keluar Ara jatuh dengan Chika yang berada di atasnya. Ara merasa degupan jantungnya sangat tidak stabil ini pertama kali Ara merasakan detak jantungnya seperti ini mungkin nanti akan ia periksa ke dokter. Ia melihat wajah cantik Chika mata coklat lalu turun ke bibir ranum Chika nafas Chika menerpa wajah Ara dan rambut Chika yang tergerai jatuh ke samping wajah Ara dan wanginya itu membuat jantung Ara semakin tidak stabil. Begitupun dengan Chika jantungnya berdegup bertatapan dengan mata tajam sayu milik Ara. Wangi badan Ara yang khas bercampur keringat menyeruak di indera penciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomanceWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...