Happy Reading 🖤
_
_
_
_Setelah jam kuliah berakhir Ara dan Fio sedang duduk di cafe depan kampus untuk makan siang. Fiony sengaja mengajak Ara makan siang agar bisa mengobrol.
"Ra rumah kamu ko sepi"
"Aku udah ga disana lagi Fio"
"Kenapa? Terus kamu tinggal dimana sekarang?"
"Aku tinggal di apartemen sama kak Chika"
"Hah ko bisa sama kak Chika?"
"Mm gimana ya?"
"Yaudah gpp ga usah di ceritain"
"Maaf Fi" Ucap Ara tak enak dan di angguki Fiony.
Setelah makanan mereka datang mereka pun makan dengan suasana hening.
Sedangkan di lain tempat Chika sedang makan siang bersama Papinya dan Vion di restaurant dekat kantor papinya.
Mereka makan dengan hikmad dan di selingi dengan candaan dari Pucho.
Chika bahagia melihat Papinya yang masih seperti dulu selalu ada saja jokes-jokes yang keluar dari mulut papinya. Almarhum Maminya sangat beruntung mempunyai suami seperti papinya yang setia hingga sekarang tidak menikah lagi dan merawat nya dari kecil sampai dewasa seperti ini. Bahkan papinya tidak pernah menuntut nya untuk begini dan begitu ia sangat beruntung mempunyai papi seperti Pucho. Beruntung sekali Maminya dan dirinya batinnya.
"Sebenernya papi mau jodohin kalian"
"Apa?" Kaget Chika sambil menggebrak meja
"Tapi ga jadi Vion udah mau nikah"
"Ga mau banget lo dijodohin sama gue Chik"
"Iyalah noway! Bener lo mau nikah? Sama siapa?" Tanya Chika
"Ada deh kepo"
"Sok misterius lu jangan-jangan lo mau nikah sama cowok lagi" Ucap Chika sambil tersenyum miring
"Enak aja gue normal ye"
"Udah-udah kalian ini ga berubah dari dulu masih aja kayak anak kecil"
"Dia yang duluan Pi"
"Ye orang lo yang duluan"
"Makanya lo mau nikah sama siapa cepet kasi tau sebelum gue jambak"
"Gue jambak duluan lo"
"Vion"
"Maaf Om Chika duluan"
"Namanya..." Ucap Vion sengaja menggantungkan ucapannya. Chika pun berdiri dari duduknya lalu menjambak rambut Vion.
"Awwss sakit bego" Ringis Vion setelah Chika melepaskan tangannya dari rambut Vion
"Chika Vion astaga kalian ini berantemnya yang elit dikit apa bikin papi malu aja kalian" Ucap Pucho sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Membuat Chika dan Vion saling pandang lalu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomanceWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...