Happy Reading🖤
_
_
_
_Terhitung sudah dua minggu Chika pulang dari rumah sakit, Ara dan Chika merasakan menjadi orang tua belajar memandikan Ashel,menggantikan Ashel popok dan bangun saat tengah malam.
Memang pengalaman yang baru untuk mereka terutama Ara, sedangkan Chika sebenarnya saat hamil sering bangun tengah malam karena merasakan tendangan dari Ashel.
Saat malam Ara akan selalu ikut terbangun karena suara tangisan Ashel ia selalu menemani Chika begadang. Mereka akan kewalahan saat tengah malam saja karena pada saat pagi sampai sore Ashel selalu di rebutkan oleh kakek,nenek dan opanya. Karena itu Ara menjadi tenang meninggalkan Chika untuk pergi kuliah maupun ke kantor.
Ara terusik dari tidurnya karena usapan tangan seseorang di wajahnya. Dengan perlahan ia mengerjapkan matanya dan melihat senyum Chika yang menyapa paginya. Bukannya bangun Ara malah memindahkan kepalanya di pangkuan Chika memeluk pinggang Chika menyembunyikan wajahnya di perut Chika.
"Bangun sayang kamu ga kuliah?" Ucap Chika lembut sambil mengusap rambut hitam Ara yang lebat
"Mmm 5 menit aja sayang" Ucap Ara dengan suara serak khas bangun tidurnya
Ntahlah setiap inci tubuh Chika sangat nyaman baginya. Setelah 5 menit ia pun duduk di depan Chika sambil mengucek matanya.
"Jangan di kucek Ra" Ucap Chika menarik tangan Ara
"Iya Mommy" Ucap Ara gemas lalu mengecup pipi kanan Chika beberapa kali
"Iihh jorok banget mandi dulu sana masak kalah sama Ashel udah mandi dari tadi"
"Hah emang ini jam berapa?" Kaget Ara
"Jam 10 Papi Ara"
"Heee kan udah nyubuh Mom jadi gpp kan bangunnya seginian?" Kekeh Ara
"Tapi aku ga bisa liat Ashel mandi hmm, aku mau mandi ahh biar cepet gendong Ashel" Ucap Ara bangkit dengan semangat masuk ke dalam kamar mandi
Chika pun menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya.
Setelah Ara pergi ke kamar mandi Chika pun membersihkan tempat tidur lalu menyiapkan baju untuk Ara dan turun ke bawah.
Saat di bawah ia tak kalah heran karena tingkah Papi dan mertuanya, wajar saja karena Ashel adalah cucu pertama dari dua keluarga.Tapi Chika sangat bersyukur Ashel sangat di sayangi.
Chika pun berjalan ke dapur menyiapkan Ara sarapan karena hanya Ara yang belum sarapan.
"Ara udah bangun Chik?" Tanya Shani
"Udah Bun lagi mandi"
"Nanti Siang Arkan sama Mira mau dateng jengukin Ashel"
"Oke Bun nanti Chika belanja bahan makanan, Bunda mau masak apa?" Tanya Chika
"Ga usah nanti biar Bunda aja sama Ayah yang belanja sayang, kamu diem aja di rumah jagain Ashel"
"Hee iya Bun"
"Pagi Bunda" Ucap Ara lalu mengecup pipi kiri Shani
"Pagi Mommy" Ucap Ara lalu memgecup pipi kanan Chika
"Lagi ngerumpiin apa sih?" Tanya Ara melihat Shani dan Chika bergantian
"Mas kamu mau dateng ntar siang sama Mira mau jengukin Ashel"
"Ohh gitu jadi tugas Ara apa nih?"
"Tugas kamu sekarang sarapan terus pergi kuliah" Ucap Shani
"Hehe iya ya lupa Bun"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomanceWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...