12

11.4K 929 68
                                    

Happy Reading 🖤

_
_
_
_

"Mas...

"Kenapa sayang?". Tanya Arkan dengan suara beratnya.

"Aku lagi halangan ntar keterusan". Ucap Chika hati-hati.

"Hmm padahal aku mau pergi loh sayang". Ucap Arkan lesu

"Maaf ya mas". Ucap Chika sambil mengusap lembut rahang tegas suaminya.

"Iya gpp sayang". Ucap Arkan lalu memeluk istrinya. Kemudian ia bersiap-siap memakai setelan baju kerjanya. Sedangkan Chika masuk ke kamar mandi membersihkan diri.

Setelah siap dengan koper kecilnya Arkan membawanya ke luar menuju garasi. Kemudian menyimpan kopernya di jok belakang mobilnya.

Sedangkan Ara setelah selesai siap-siap ia turun ke bawah di sana sudah ada Arkan duduk sendiri di meja makan sambil memainkan hpnya.

" Pagi mas". Sapa Ara

"Pagi Ra".

" Kak Chika mana?". Tanya Ara

"Dia masih siap-siap bentar lagi turun". Ucap Arkan dan di angguki Ara.

"Ra gue ada proyek di bandung gue titip Chika ya lu kalo pulang kuliah jangan kelayapan".

"Oke siap. Terus lu pulang kapan mas?. Tanya Ara.

" Ga tau semoga aja cepet selese". Ucap Arkan dan di angguki Ara.

"Lagi ngomongin apa nih?". Tanya Chika yang baru datang

"Aku nyuruh Ara temenin kamu sayang kan aku mau pergi" Ucap Arkan dan di angguki Chika

Mereka makan dalam suasana hening. Setelah selesai makan Ara yang mencuci piring kotor karena Chika menemani Arkan ke depan.

Setelah mencuci piring Ara kembali ke kamarnya mengambil tas dan kunci motornya. Saat akan turun tangga ia melihat Chika sedang menaiki tangga.

"Aku bareng kamu ya Ra". Ucap Chika

"Mau pakek apa motor aku apa mobil kak Chika?". Tanya Ara

"Pakek motor kamu aja biar bisa meluk". Ucap Chik dan langsung pergi ke kamarnya sambil mengulum senyuman.

Sedangkan Ara ia sepertinya hampir hilang keseimbangan karena ucapan Chika hampir saja Ara jatuh dari tangga.

Ara berjalan ke garasi sambil memegang dadanya yang saat ini jantungnya sedang berdisco.

"Yuk Ra". Ucap Chika dan di angguki Ara.

Setelah memasang helmnya, Ara memasangkan Chika helm. Setelah naik Chika langsung melingkarkan tangannya di perut Ara. Sekarang ia sudah tidak malu seperti kemarin. Ara yang merasakan tangan Chika menunduk melihat lengan putih Chika melingkar di perutnya. Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di perutnya. Sudut bibir Ara naik.

Saat mereka keluar dari rumah. Ada seseorang yang melihat mereka dengan tatapan sendu.

"Hmm aku pengen di bonceng dan meluk kamu Ra". Gumam Fiony ia berada di dalam mobil dan akan berangkat ke kampus.

BAHAYA (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang