Happy Reading 🖤
_
_
_
_Sekarang Ara sudah di kamarnya dan langsung menuju kamar mandi. Ara melihat bibirnya yang berdarah di cermin seketika bayangan kejadian tadi muncul. Ara merasakan jantungnya berdetak dengan tidak stabil.
"Apa yang udah gue lakuin".
"Ahh bodoh banget kenapa gue ga menghindar malah menikmati ciuman itu".
Ara membasuh wajahnya lalu kembali ke kamar. Setelah mengganti baju Ara merebahkan dirinya di kasur lalu menutup matanya mencoba untuk tidur tapi tidak bisa hampir sejam lebih Ara membolak-balikkan badannya tapi belum bisa tertidur.
"Aduh gue kenapa sih mikirin kak Chika terus". Gumam Ara
Karena sudah sudah terlalu lelah Ara akhirnya tertidur pada pukul 2 pagi.
Hari ini seperti biasa Ara bangun jam 5 pagi untuk sholat subuh walaupun begadang entah Ara selalu terbangun tepat saat Adzan berkumandang.
Setelah melaksanakan sholat subuh Ara kembali melanjutkan tidurnya untuk hari ini Ara tidak pergi jogging.
Seorang gadis cantik yang masih menggunakan dres nya terbangun. Saat bangun kepalanya terasa sangat pusing.
" Aduhh kepala gue sakit banget".
Setelah beberapa menit duduk bersandar sambil menutup mata tiba-tiba bayangan sesuatu muncul. Dan Chika sontak membuka matanya.
"Hah apaan tu tadi".
"Pasti tadi malem gue mimpi".
" Oiya ko bisa gue ada di kamar".
"Mungkin Ara yang bawa gue pulang siapa lagi". Gumam Chika lalu masuk ke kamar mandi.
Setelah mencuci muka dan sikat gigi Chika membersihkan kamarnya kemudian turun membersihkan ruang tamu,taman belakang kemudian dapur.
" Huft capek banget". Ucap Chika yang duduk di kursi meja makan.
"Masak apa ya hari ini bingung".
" Capcay sama perkedel aja deh biar gampang".
Saat sedang asik memotong sayuran untuk capcay tiba-tiba ada Ara yang sedang membuka kulkas.
"Mau masak apa kak". Tanya Ara sambil duduk lalu meminum air putih.
" Capcay sama perkedel Ra".
"Aku bantuin ya kak".
"Boleh. Kok tumben kamu ga jogging?".
"Hah..ehh anu aku ga bisa tidur tadi malem makanya tadi selesai sholat subuh tidur lagi kak".
"Ohh gitu kirain kamu sakit Ra".
Setelah masakan mereka jadi dan sudah tertata rapi mereka kemudian duduk.
"Gimana Ra?".
"Udah kak".
"Selamat makan Ra".
"Selamat makan Kak Chika".
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomanceWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...