17

13.2K 911 87
                                    

Happy Reading 🖤

_
_
_
_

Sekarang Ara sedang siap-siap ia menggunakan kaos hitam dan di baluti kemeja putih dan celana jeans hitam dengan poni terbelah ia terlihat dewasa dan berkharisma.

Ara turun dari tangga menyisir rambutnya kebelakang karena saat turun tangga tadi rambut tebalnya menerpa wajahnya. Chika yang melihat itu seakan-akan sangat lambat seperti slow motion. Ia akui malam ini Ara terlihat sangat berbeda. Tapi sayang ia enggan untuk menyapa Ara karena Ara selalu mengalihkan pandangannya.

"Mas gue duluan ya Fiony udah di depan kita ketemu di cafe aja". Ucap Ara dan berjalan meninggalkan Arkan dan Chika.

Sebenarnya Ara sebelum turun tangga terpesona melihat ke cantikan Chika dan keanggunan Chika memakai dress sepaha berwana putih. Tapi sebisa mungkin ia tidak ingin Chika tau kalau ia sedang memperhatikan Chika.

Sekarang Ara sudah berada di dalam mobil dengan Fiony yang menyetir.

" Kamu keren banget Ra".

"Hehe bisa aja Fio padahal aku cuman pake kemeja doang. Malahan kamu tuh cantik banget". Ucap Ara dan Fiony langsung diam karena salting.

Sekarang mereka sudah berada di cafe acara kecil-kecilan yang di gelar oleh saudaranya dan mengundang sahabatnya. Ara mendudukan dirinya dengan Fiony di meja paling sudut di sana juga ada Mira dan Eve. Makanan sudah tertata rapi di meja tinggal mengambil sendiri jadi Mira dan Ev bisa bersantai.

Mereka berempat terlihat asik sedangkan Chika harus mengikuti kemana Arkan pergi. Ia melihat Ara tertawa dari kejauhan membuatnya tersenyum miris karena ada Fiony di samping Ara.

Arkan mencari keberadaan adiknya. Ia ingin meminta sesuatu.

"Ra gue gue minta sesuatu". Ucap Arkan tiba-tiba datang saat Ara sedang asik adu mulut dengan Mira.

"Gue belum beliin lo kado mas".

"Bukan kado gue pengen lo nyanyi dong". Pinta Arkan.

"Hah nyanyi?". Kaget Ara

"Iya ayolah gue kangen denger suara lo".

"Ayo Cil gue juga pengen denger". Ucap Mira dan di angguki Ev dan Fiony.

"Noh ayolah dek". Pinta Arkan

" Iya deh iya". Ucap Ara pasrah.

Ara sekarang sudah duduk di depan Piano.

"Khem tes tes selamat malam".

Chika sontak mencari sumber suara. Karena ia sangat kenal suara itu. Chika kaget Ara sudah duduk di depan piano.

"Sebelumnya saya ucapin selamat ulang tahun buat mas saya".

"Saya akan menyanyikan lagu yang kurang kontras dengan acara ini maaf ya hehe".

Suara lantunan Piano pun mulai terdengar dan sontak tamu undangan bertepuk tangan.

Prok.

Prok.

Prok.

Sebenarnya aku ingin dekatmu
Namun kusadari, ku tak bisa
Tak boleh ku di sini
Bahaya, ku makin cinta

BAHAYA (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang