Happy Reading 🖤
_
_
_
_Setelah sholat subuh seperti biasa Ara akan jogging sekalian menyegarkan otaknya yang semalaman memikirkan Chika. Ia memang ingin bersama Chika tapi bukan dengan cara ini apalagi ini saudaranya sendiri yang menyakiti Chika.
Ara juga tidak sepenuhnya tau perasaan Chika apa Chika hanya sekedar membuat dirinya sebagai pelampiasan ketika Arkan tidak ada rumah. Chika juga bahkan tidak tau Ara sepenuhnya bahkan Arkan pun tidak tau. Hanya Dirinya, orang tuanya, dan Anin yang tau. Ara jadi bingung dengan perasaannya sendiri apa kalau Chika tau Chika akan jijik dan tidak menerimanya.
Sekarang Ara duduk di bangku taman sambil bersandar dan meluruskan kakinya. Tiba-tiba ada orang yang menyapanya dari belakang sambil menyodorkan minuman dingin.
"Pagi Ra nih". Sapa Fiony sambil menjulurkan botol minuman dingin pada Ara.
"Pagi Fi makasi". Ucap Ara dan mengambil minuman yang ada di tangan Fiony.
"Aku boleh duduk Ra?". Tanya Fiony
"Boleh Fi kan bangkunya bukan punya aku".
" Hadeh".
"Owen mana? Ko sendiri?". Tanya Ara
"Owen tadi malem ikut Papi sama Mami ke luar kota".
"Kasian jadi kamu nya sendiri di rumah?". Tanya Ara dan di angguki Fiony.
Ara membuka botol minumannya dan meminum minuman yang Fiony berikan. Ara mendongak memperlihatkan leher putih jenjangnya. Fiony yang melihat itu dengan susah payah menelan salivanya. Ia bingung kenapa wanita di depannya ini sangat sexy. Ia bingung kenapa Ara mampu membuat jantungnya berdegup kenapa harus wanita batinnya.
Fiony menggelengkan kepalanya. Kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkan Ara. Bahkan Fiony yang belum pernah merasakan cinta dan berpacaran pun tidak bodoh dan mengerti kenapa ia merasakan hal yang berbeda bila bersama Ara. Tapi Fiony ragu bagaimana bisa ia menyukai seorang wanita yang sama dengan dirinya. Bahkan saat mencium bibir Ara kemarin melepaskan first kiss nya ia tidak menyesal malah ingin mencium bibir tipis Ara lagi dan merasakan lumatan bibir Ara yang lembut.
"Aduh Fio kamu mikir apa sih mesum banget". Batin Fiony merutuki fikirannya sendiri.
"Fi..
"Iya kenapa Ra?".
"Menurut kamu kalo kita suka sama seseorang salah ga sih? Apalagi seseorang yang mungkin ga bisa bersatu sama kita".
"Menurut aku ga salah sih Ra kan perasaan bukan kita yang ngatur".
"Emang kamu pernah suka sama seseorang?". Tanya Ara menatap Fiony sekilas dan kembali mengalihkan pandangannya ke depan.
"Iya mungkin bisa di bilang dia cinta pertama aku".
" Hah serius siapa Fi?. Tanya Ara dan langsung memiringkan badannya menghadap Fiony.
"Ada deh kepo". Ucap Fiony dan bangkit dari duduknya.
"Yeee dasar malah kabur tungguin pulang bareng". Ucap Ara sambil sedikit berlari mengejar Fiony.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomansaWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...