Happy Reading🖤
_
_
_
_Hari ini adalah hari terakhir Ara UTS,setelah menyelesaikan Ujiannya Ara mampir ke supermarket dekat kampusnya untuk membeli buah karena sudah dua hari Chika tidak pergi ke cafenya karena merasa tidak enak badan dan tadi pagi ia memesan ingin di belikan buah mangga. Tetapi sesampainya di supermarket Ara tidak menemukan buah mangga bahkan Setelah keluar dari supermarket pun Ara mencari ke central buah dan pedagang buah di pinggir jalan tapi tidak ada satupun buah mangga. Ara pun kembali ke rumah karena sudah 2 jam ia berkeliling mencari buah mangga.
Setelah sampai di rumah Ara memakirkan mobilnya lalu masuk ke dalam rumah, ia masuk kedapur terlebih dahulu menuju kulkas untuk minum setelahnya ia naik ke lantai dua menuju kamarnya.
"Assalamualaikum..sayang" Ucap Ara mencari Chika di kamar tapi tidak ada dan mencoba mencari Chika di kamar mandi
"Sayang kamu kenapa?" Khawatir Ara melihat wajah pucat Chika yang duduk lemas di depan kloset
"Kita kerumah sakit sekarang" Ucap Ara dan langsung menggendong Chika, baru saja Ara keluar dari kamar mandi Chika sudah lemas tidak sadarkan diri membuat Ara semakin panik. Ara berlalari dengan hati menuruni tangga, setelah menidurkan Chika di jok samping kemudi Ara langsung berlari memutari mobil kemudian masuk dan langsung menancapkan mobilnya menuju rumah sakit. Di perjalanan Ara sesekali mengusap wajah pucat Chika.
Setelah sampai rumah sakit, Chika langsung di periksa di UGD dan setelah beberapa saat dokter pun menghampiri Ara.
"Permisi Anda keluarga pasien?" Tanya dokter membuat Ara mendongak karena posisi Ara sedang duduk menunduk sambil berdoa
"Iya dok,gimana? Gimana keadaan istri saya dok?"
"Bapak suaminya, mari silahkan ikut saya pak" Ucap sang dokter sambil tersenyum membuat Ara sedikit bisa bernafas
"Silahkan duduk Pak" Ucap sang dokter mempersilahkan Ara saat mereka sudah sampai di ruangan sang dokter
"Istri saya gpp kan dok?" Tanya Ara lagi
"Tenang Pak, Istri Bapak gpp, justru ini kabar baik untuk Bapak dan Ibu, karena Istri Bapak hamil dan sudah memasuki minggu ke 7 Pak". Ucap sang dokter membuat Ara membeku
"Pak.." Ucap sang Dokter sambil menepuk bahu Ara karena tidak ada respon dari Ara
"I-iya Dok maaf, saya ga salah denger kan Dok?" Tanya Ara sambil mengusap air matanya
"Iya Pak selamat ya, Bapak harus lebih jaga lagi istri dan calon anaknya Pak karena masa-masa kehamilan ini sangat rawan, sekarang Bapak bisa menemui Istri bapak"
"Makasi Dok, makasi banget" Ucap Ara sambil menjabat tangan sang Dokter karena terlalu bahagia
"Sama-sama Pak"
"Apa istri saya boleh pulang hari ini Dok?"
"Boleh Pak setelah habis infusnya dan untuk vitamin nanti saya resepkan"
"Baik Dok sekali Terimakasih" Ucap Ara dan pergi menemui Chika
Saat Ara masuk ke ruangan Chika sudah ada Pucho yang duduk di kursi samping tempat tidur Chika sambil menyuapi Chika buah apel karena Chika merasa sangat lapar karena muntah-muntah semenjak tadi pagi.
"Kamu kemana aja hmm" Tanya Chika sambil menatap Ara sendu
"Aku tadi di ruangan dokter sayang aku ga ninggalin kamu kok" Ucap Ara lalu mencium punggung tangan Pucho dan memutari tempat tidur Chika dan duduk di samping Chika sambil mengusap pipi Chika
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomanceWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...