11

11.7K 891 85
                                    

Happy Reading 🖤

_
_
_
_

"Tapi aku takut perasaan kita ini salah kak. Aku ga mau nyakitin Mas Arkan".

"Tapi kamu tega nyakitin diri kamu sendiri dan nyakitin aku?". Lirih Chika yang dadanya sesak mendengar perkataan Ara.

Ara bingung apa yang harus ia lakukan ia takut akan menyakiti perasaan saudara dan keluarganya. Tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri karena ia sangat menginginkan kakak iparnya ini.

Begitupun juga Chika ntah apa yang membuatnya berkata seperti itu tadi, ia tidak rela bila Ara menjauhinya lagi bahkan Chika juga menginginkan adik iparnya ini. Memikirkannya saja air mata Chika sudah tak terbendung.

Melihat Chika yang air matanya mulai mengalir di pipinya Ara menjadi semakin bingung. Apa yang harus ia lakukan apakah ia harus egois?

Ara mengulurkan tangannya menghapus air mata Chika.

"Terus kita harus apa kak?". Tanya Ara lembut.

"Aku ga tau Ra aku juga bingung. Tapi aku ga mau kamu ngejauhin aku. Aku mau kamu selalu ada di deket aku maaf aku egois". Ucap Chika menatap mata Ara sendu.

"Iya aku ga bakal jauhin kak Chika aku akan selalu ada buat kak Chika udah ya nangisnya sesek banget dada aku liat kak Chika nangis kaya gini" . Ucap Ara dan menarik Chika kedalam pelukannya dan mengelus kepala Chika lembut.

"Aku sayang kamu Ra".

"Aku lebih sayang kamu Kak".

Chika tertidur di pelukan Ara. Mungkin fikirannya dan hatinya sudah tenang sehingga ia cepat sekali terlelap karena akhir-akhir ini dia tidak bisa tidur memikirkan orang yang memeluknya saat ini.

Ara yang merasakan nafas Chika teratur dan tidak ada pergerakan dari tadi membawa Chika ke kamarnya. Menggendong Chika ala bridal style.

Setelah merebahkan tubuh Chika dan menarik selimut hingga dada Chika kemudian Ara mencium kening Chika lembut.

Chup.

"Cantik banget sih". Gumam Ara lalu keluar dari kamar Chika.

Setelah membersihkan diri dan menunaikan ibadah sholat Isya. Ara turun untuk membuat kopi.

Setelah kopinya jadi Ara duduk di ruang tamu sambil menonton acara ulang tahun RCTI dan kebetulan sedang menampilkan JKT 48.

"Cantik-cantik semua kaya bidadari". Ucap Ara dan Arkan pun datang dari belakang Ara.

"Selow amat bos". Ucap Aran sambil menepuk pundak Ara.

"Iyalah selow ga kaya lo sibuk mulu". Sindir Ara

" Besok deh lo rasain gimana rasanya kerja". Ucap Arkan yang sudah duduk di samping Ara.

"Iya deh iya gue belum ngerasain". Ucap Ara sambil memutar bola matanya.

"Lo mau kopi mas biar gue buatin?"

"Ga deh gue ke kamar aja mau istirahat". Ucap Arkan.

BAHAYA (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang