Happy Reading🖤
_
_
_
_Tiga hari sudah Chika berada di rumah sakit yang berada di Garut, karena malam itu ia mendapat pesan dari Oniel bahwa Papinya mengalami kecelakaan dan di rawat di Rumah Sakit Garut. Esok harinya Chika langsung pergi ke Garut bersama Oniel tapi Oniel hanya sehari disana menemani Chika karena kerjaannya di Jakarta.
Sudah 3 hari juga Chika menghubungi Ara tapi tidak ada jawaban dari Ara ia ingin pergi ke rumah Ara tapi ia takut meninggalkan Papinya sendiri. Chika juga menghubungi Shani mertuanya tapi hp Shani juga tidak aktif.Chika makan,mandi,tidur pun di rumah sakit, ia tidak pernah meninggalkan Papinya. Paling lama Chika meninggalkan Papinya hanya untuk ke kantin rumah sakit tapi jarang ia lebih sering Go Food.
Pucho sudah 2 hari sadar tapi ia tidak ingat apapun yang terjadi saat kecelakaan itu karena ia langsung pingsan karena kaget karena ia mempunyai riwayat penyakit jantung.
Keadaan Pucho mulai membaik begitupun dengan supirnya untung hanya luka-luka kecil.
Pucho melihat anaknya akhir-akhir ini murung seperti banyak sekali fikiran.
"Kamu kenapa Chik?"
"Ga ada Pi, aku mau beli kopi dulu ya di bawah" Ucap Chika dan di angguki Pucho
Chika berjalan dengan malas menuju lift. Saat lift terbuka Chika masuk tanpa melihat orang yang berada di dalam lift itu.
"Chika"
Chika pun yang mendengar namanya di panggil ia mengangkat kepalanya dengan malas dan melihat orang yang ada di sampingnya, tapi tiba-tiba Chika terkejut dengan seseorang yang di sampingnya itu.
"Bunda" Kaget Chika
"Kamu ngapain disini? Siapa yang sakit?"
"Papi kecelakaan Bunda" Ucap Chika sambil mencium punggung tangan Shani
"Innalillahiwainailaihrajiun, Keadaan Papi kamu sekarang gimana sayang?"
"Alhamdulillah udah baikan Bunda tinggal nunggu tenaganya balik lagi"
"Alhamdulillah, syukur kalo gitu"
"Bunda ngapain disini?" Tanya Chika
"Ara kecelakaan Chik"
"A-apa Ara kecelakaan?"
"Iya udah 3 hari Chik, kata supir taxi yang nganter Ara mereka nolongin orang orang yang nabrak pohon besar,teru pas bantu orangnya keluar dari mobil tiba-tiba mobilnya meledak terus serpihan mobil kenak kepalanya Ara, terus Ara belum sadar sampe sekarang".
Deg.
Air mata Chika mengalir mendengar penjelasan Shani."Chika boleh jenguk Ara Bun?"
"Boleh dong sayang, tapi bunda mau ke bawah dulu beliin Ayah kopi, kalo kamu mau duluan Ara ada di lantai 5 kamar no.7"
"Aku duluan aja ya Bun" Ucap Chika dan di angguki Shani
Sekarang Chika sudah berada do depan ruangan Ara.
Cklek.
Saat Chika membuka pintu ia melihat Gracio sedang duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHAYA (Chikara)
RomanceWarning!! Zona 1821. Apakah Cinta sesulit ini? Aku sama sekali tidak menginginkan perasaan ini tumbuh. Perasaan yang sangat sulit aku artikan apakah ini hanya rasa kagum atau benar-benar Cinta. Ntahlah.. Semakin aku dekat dengannya BAHAYA aku makin...