5

967 221 30
                                    

Vote dulu ya guysss😘

.

"Perkenalkan namaku Kim Taehyung, pindahan dari Daegu. Ku harap kita bisa berteman baik."

Pria berwajah tampan itu tersenyum kotak memperhatikan seluruh teman-teman yang berada di kelas baru yang akan di tempati olehnya. Hingga tatapannya terhenti di bangku paling depan barisan kedua dari kiri.

Jimin disana yang sedang menulis dengan buku cetak yang tersaji di hadapannya. Sesekali mata sipit itu memandang kearah dirinya berada.

"Silahkan duduk di tempat yang kosong, Kim Taehyung." Ucap Guru Choi membuat si murid baru mulai melangkah menuju bangku kosong yang berada tepat di belakang Jimin.

"Hei, bangku ini sudah diisi Joshua. Dia izin sakit."

Taehyung mengangguk sembari mengulas senyumnya. Dirinya yang sudah terduduk harus kembali beranjak menuju bangku yang berada paling belakang.

"Kim Taehyung, duduk saja disini. Tidak masalah, lagipula Joshua akan sekolah lusa." Teman yang berada di samping bangku Jimin berkomentar.

"Kamu bisa pindah ke belakang kalau dia sudah masuk kelas."

Taehyung menghela nafasnya. Berjalan kembali menuju bangku yang disebut milik Joshua. Duduk tegap disana memperhatikan punggung Jimin yang masih menulis dengan kepala tertunduk.

"Kenapa bisa terlambat? Padahal kamu anak baru , biasanya anak baru yang paling semangat awal masuk kelas." Teman sebangku Jimin berbisik kembali. Mengabaikan presensi Guru Choi yang sudah menyibukkan diri dengan papan tulis.

Memperhatikan wajah yang mengenakan kacamata, Taehyung tersenyum canggung hingga menampilkan gigi rapinya.

"Aku harus mengantarkan Ibuku dahulu ke Rumah Sakit."

Terlihat dia menganggukkan kepalanya. Merasa paham dengan apa yang terjadi, dia berucap dengan sedikit doa agar ibu Taehyung bisa keluar dengan cepat dari Rumah Sakit.

"Terima kasih, eum.." Ucapan Taehyung menggantung, memasang raut bertanya pada teman baik yang sebangku dengan Jimin itu.

Merasa mengerti apa yang hendak di tanyakan, dirinya dengan segera menjawab.

"Sungjae, Yook Sungjae."

"Terima kasih, Sungjae." Dibalas anggukan dan senyuman kecil oleh si pemilik nama.

☆☆☆

"Lama tak bertemu, Tae."

Kepala Taehyung yang semula menelungkup, harus terangkat menatap si pemilik suara yang sangat ia kenali. Ia refleks duduk dengan tegak seraya ikut mengembangkan senyuman dengan lebar ketika menyadari bahwa Jimin lah yang berdiri di samping mejanya.

"Wah, Ternyata kamu masih ingat!" Ceria Taehyung secara tiba-tiba. Padahal tadi dirinya tampak murung terduduk di bangku saat yang lain menyibukkan diri di kantin untuk mengisi perut yang lapar.

"Kamu saja yang terlalu berbelit."

Taehyung hanya terkekeh ringan melihat raut kesal Jimin.

"Ayo kita ke kantin." Taehyung menggeleng.

"Kenapa?"

"Aku tidak lapar." Jawab Taehyung sekenanya.

Jimin tak percaya. Ia menduduki bangkunya yang berada di depan Taehyung dengan badan yang masih berhadapan dengan pemuda berkulit tan itu.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang