5| Her

537 61 350
                                    


Welcome back, jgn bosen ya xixi.
Stay healthy guys!!

Stay healthy guys!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>••<

"Pernah! Ya kali enggak," sahut Angga dengan nada ngegas, membuat Gilang dan Raafi menghela napas lega.

"Yee kirain .... Nih ambil, nyebat dulu biar chill," seru Gilang sembari menyodorkan sebungkus rokok pada Angga.

Angga langsung mengambil satu batang rokok lalu menjepitnya di antara kedua bibirnya. Meraih korek api yang telah digunakan Gilang di atas meja.

Tangannya tak mau diam, gemetaran memegang korek api. "Apa sih ni tangan gak bisa diajak kompromi," batinnya. Karena itu dia mendapat tatapan heran dari kedua temannya. Angga pun manarik napas dalam dan menghembuskannya pelan, setelah itu ia hidupkan rokok yang sedari tadi dipegangnya. Dan...

Uhukk... Uhuuk...!

Mulut dan tenggorokan Anggara merasakan sesuatu yang aneh dan asing, belum pernah ia rasakan sebelumnya. Betul, ini pertama kalinya bagi Angga.

"Anjirrr?!! Hahaha ...!" Raafi dan Gilang saat ini terkikik dengan sangat, meledek Angga yang tengah bengek.

"Tebakan gue bener? Pfftt, hahaha!" Gilang tertawa lepas memegangi perutnya yang keram, sampai tak sadar jatuh dari sofa. Dia tak menyangka bahwa seorang Anggara yang terlihat beringas itu belum pernah menyentuh yang namanya rokok? Sebuah fakta yang mengejutkan baginya.

"Tuhkan tebakan gue bener, lo pasti dulunya bocah kaku kek kanebo kering," tambah Raafi mengejek Angga.

Uhukk...!

"Berisik lo berdua!!" geram Angga sambil berusaha menjauhkan asap rokok darinya, dengan tangan yang satunya.

Sementara Gilang, tak bisa berhenti menertawakan Angga, sampai air bening jatuh dari netranya. Raafi pun juga tertawa, namun seadanya.

🐾🐾🐾

Drtdrtt.... Drttt...

Bunda cantik is calling...

"Anak bunda ... emak lo nelpon noh," seru Raafi pada Angga yang sedang menatap layar tv dengan serius, ia asik bermain PS bersama Gilang.

"Kiww kiw anak bundaaa ..." ledek Gilang.

Tanpa menghiraukan Gilang, Angga langsung beranjak dari tempat duduknya meninggalkan stick PS tergeletak di lantai, dan segera menjawab panggilan dari bundanya.

ANGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang