19| It's Her Again?

267 35 146
                                    

Hellooo!

Please take care
of yourself ^^

Please take careof yourself ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°

"Bundaa, jaket Angga dimanaa??"
Angga dengan shirtless (tanpa busana), celana pendek selutut bercorak zebra-mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk kecil-menuruni anak tangga untuk menemui bundanya yang tengah berada di dapur.

Dia turun dengan santainya. Dia pikir bundanya cuma seorang diri di dapur. Meskipun biasanya ditemani Bi Minah juga sih. Tapi ternyata hari ini sedang ada orang lain selain sang Bunda dan ART.

Tampak seorang gadis berbaju merah lengan panjang duduk di sofa ruang tamu. Surai hitamnya terlihat sehat dengan gaya dicepol atau biasanya disebut messy bun.

Angga menyipitkan matanya agar melihat wanita itu dengan jelas. "E-elooo ...?! N-ngapain disini?!!" Dengan sigap Angga menyilangkan tangan berusaha menutupi tubuh moleknya. Bagaimana pun ia berusaha sepasang mata hazel Jihan sudah lebih dulu menangkap perut sixcpack-nya yang sempurna, tanpa dihalangi sehelai kain pun.

Angga berekspresi heran sekaligus terkejut. Sampai lupa bahwa handuk putihnya sedang nganggur di atas kepala, sementara empunya tengah sibuk berusaha menutupi auratnya.

Entah bagaimana ia lagi-lagi bertemu wanita itu kembali di rumahnya. Alhasil membuat Angga terpanjat. Dia berhenti dipertengahan tangga. Apakah benar yang dilihatnya barusan? Ya, memang betul itu Jihan. Si gadis yang selalu membuat dirinya jengkel. Entah apa yang membawa anak itu kembali ke rumah ini.

Jihan yang menyaksikan itu pun, sontak mengalihkan pandangannya dengan cepat, bahkan mengalahkan kecepatan cahaya.

"Jihan lo liat apa barusan? Mata suci guee!!" batinnya menjerit karena tak sengaja melihat apa yang seharusnya tak ia lihat.

"Angga kebiasaan kan ...," ucap Nisa memecah keheningan. Sudah cukup bosan mengingatkan putranya untuk selalu memakai baju ketika turun ke lantai bawah.

"Aishh! Sial!" Angga bergegas menaiki anak tangga yang belum sempat ia turuni itu dengan kecepatan maksimal, seperti kesetanan. Malu, sekaligus kesal, itu yang Angga rasakan saat ini. Bagaimana tidak kesal? Perempuan itu datang tiba-tiba, tanpa ba-bi-bu. Ibundanya pun tak memberi tahu. Dasar, semua perempuan sama saja. Suka tiba-tiba.

"Kalau udah pakai baju, Angga turun yaa!" kata Nisa dengan sedikit melantangkan suaranya.

"Iyaa!" Angga menyahut.

Angga membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa dan langsung mengarah ke lemari pakaiannya yang tersusun rapih.

"Ngapain tu cewek kesini lagi sih??!" Angga menggerutu.

Lemari milik Anggara berisi pakaian yang kebanyakan berwarna abu-abu, cokelat, hitam dan putih. Banyak macamnya, ada kaos lengan pendek, kemeja, jaket, hoodie dan lainnya. Namun warnanya tak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Sangat membosankan bukan?

ANGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang