4| New Character Unlocked

509 75 347
                                    

*Terdapat adegan kekerasan dan perkataan kasar, yang nggak baik jangan dicontoh, yaa!^^

Don't forget to vote and comment broda and sistaa<3

"Arghhh berengs*k!!!" umpat Gio dari seberang sana yang tak terima akan kekalahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arghhh berengs*k!!!" umpat Gio dari seberang sana yang tak terima akan kekalahannya. Dengan begitu ia terpaksa harus melepas gelarnya sebagai pemimpin RG.

Dengan waktu yang telah mereka sepakati dari awal, 4 x 10 menit pun sudah berakhir. Pertandingan itu sangat seru untuk ditonton. Menegangkan, karena mereka berdua sama jagonya dalam bermain basket, jarak poin mereka berdua pun tipis sekali.

Di menit terakhir dengan kecepatan dan kaki jenjangnya, Anggara berhasil mencetak three point. Dengan begitu ia mendapat poin lebih, dan memenangkan pertandingan basket melawan Gio, kakak kelasnya.

"Alhamdulillah, sujud syukur nggak sih gue harusnya sekarang? Raaf!! Angga menang!" Akhirnya mimpi Gilang masuk geng motor itu hari ini terwujud. Kini Gilang berjingkrak kegirangan, sembari menggoyang-goyangkan tubuh Raafi.

"Ck! Gue tau! Lo pikir mata gue pajangan doang?" ketus Raafi menatap tajam Gilang.

Anggara meraih botol plastik yang berisi air mineral, lalu meminumnya. Setelah itu, ia berucap pada Gio, "Gitu doang? Cupu lo!" Angga memperlihatkan raut wajah meremehkan.

"Sialan, berisik lo!" Emosi Gio membuncah ketika mendengar ucapan Angga karena diremehkan oleh adik kelasnya di depan banyak orang. Ia merasa harga dirinya sebagai kapten basket dan ketua geng diinjak-injak.

Gio tak lagi bisa menahan emosinya, ia pun berjalan dengan kasar mendekati Angga yang berdiri di dekat ring basket. Gio bersiap untuk melayangkan tinjuan ke wajah Anggara yang menatapnya remeh.

"Kenapa? Nggak terima?" tanya Angga dengan senyum miringnya.

Bughhk!

"Aishh ... sial!" decak Angga dengan sudut bibirnya yang sudah mengeluarkan darah. Tak ia sangka, kakak kelasnya itu akan menghadiahinya sebuah pukulan yang cukup keras pada wajahnya yang masih bersih itu.

Angga yang tak terima ia sontak membalasnya dengan pukulan yang keras tepat di tulang pipi Gio.

Bughk!!

"BRENGSEK LO!!" cecar Gio.

Pukulan demi pukulan bahkan tendangan pun mereka layangkan pada lawannya. Tak ada yang mau mengalah, mereka sama-sama berniat menghabisi satu sama lain. Murid yang menyaksikan perkelahian itu hanya bergidik, dan sama sekali tak ada yang berani melerai ataupun sekedar mendekat.

"OMAYGATTT!" pekik Gilang yang menyaksikan adu pukulan di depan matanya.

Keadaan yang semakin memanas dan tak lagi kondusif, akhirnya Gilang dan Raafi serta ketiga bawahan Gio turun tangan untuk melerai pertikaian antar Ketua dan calon ketua RG yang baru.

ANGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang