13| Bad Day

389 47 197
                                        

Ayo minum air putih
dulu!
.

Ayo minum air putihdulu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Ara yang dilanda ketakutan pun hanya menurut saja, dia bersedia melakukan apa yang diperintahkan oleh Anggara. Kini ia perlahan merendahkan tubuhnya dihadapan cowok tinggi itu. Dikelilingi murid yang sedang mencibirnya. Sedikit lagi saja, lututnya menyentuh lantai. Akan tetapi Jihan menghentikan, lalu menariknya.

"Hentikan bisa nggak?! Lo pikir dia jatuh karna mau? Dia udah minta maaf!" ujar Jihan dengan meninggikan suaranya. Dia tak lagi tahan melihat tingkah cowok yang sangat menyombongkan kekayaannya itu. Kini ia berada tepat dihadapan Angga.

"Ckk, ni cewek lagi ...," protes Angga dalam hati. Cewek cantik yang tingginya cuma sebahunya, pipi yang sedikit chuby memerah karena emosi, hidung kecil, bibir mungil terlihat merah alami, itu lah yang Anggara saksikan saat ini.

"Apa udah jadi konsep hidup lo ikut campur masalah orang?!" bentak Angga yang semakin terpancing emosinya. "Jilat sepatu gue! Gue bakalan lupain masalah ini. Demi sahabat lo tercinta ...," titahnya yang membuat suasana kantin semakin tegang.

"Udahan napa Ngga, kasian anak orang ...," bisik Gilang berusaha untuk meredam gejolak emosi sahabatnya. Namun percuma.

"Okee." Setelah diam dan berpikir, Jihan menjawab. Dia mengiyakan perintah ketua geng motor itu.

Sebuah tontonan menarik bagi segenap siswa yang masih berada di situ. Jihan segera menunduk—menurunkan tubuhnya—mendekati si pemilik sepatu, lalu...

Byuurrr...!

Bukan untuk menjilat sepatu Angga, melainkan ia menyiramkan semangkuk soto yang sedari tadi di pegangnya ke sepatu mahal Anggara. Nyess gitu rasanya, karena soto tersebut dihidangkan dalam keadaan masih panas.

Jihan bangkit kembali, "Lo lebih kaya dari dia?! Emang semua uang yg lo banggain itu elo yang ngehasilin?! Konsep hidup gue sok ikut campur? Gak! Konsep hidup gue adalah gak menuruti orang sok hebat gara-gara punya orang tua kaya, kayak elo!" tegas Jihan yang geram, terlalu banyak manusia sejenis Angga di sekolah ini. Setelah mengatakan kalimatnya ia pun pergi sambil menarik tangan Ara pergi dari keramaian itu.

"BERENGS*K!!!" teriak Anggara menendang kasar semua benda yang berada di depannya. Lagi-lagi ia di permalukan dengan wanita yang sama. "Liat apa lo pada, HAHH??!"

 "Liat apa lo pada, HAHH??!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang