18| Me, Myself and I

277 31 150
                                    

•22 Juli 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•22 Juli 2022

Hari Senin, bertepatan dengan hari
ulang tahun sekolah, juga sekaligus hari di mana event dilaksanakan. Di lapangan utama sudah terlihat ramai sejak awal pagi. Mereka terlihat energik dan bersungguh-sungguh.

Sepertinya semua sudah ready dengan media yang akan mereka gunakan nantinya. Ada yang sibuk menyetel alat musik, ada yang sibuk merapihkan pakaian narinya, ada yang sibuk menyiapkan alat lukis, dan juga sibuk menata mentalnya agar tak demam panggung.

"Bagi yang merasa dirinya siswa atau siswi dari SMA Negeri Bayangkara, silahkan berbaris di lapangan. Sekarang!" Cakra Prasetya si ketua OSIS memberikan titahnya.

Setelah mendengar pengumuman tersebut otomatis membuat seluruh murid turun ke lapangan utama-berbaris sesuai kelasnya masing-masing. Cuaca pun mendukung, meskipun sedikit panas setidaknya tak hujan. Terhitung kurang lebih ada seribu anak yang tengah berbaris saat ini. Dengan latar belakang yang berbeda.

Antusiasme dapat terlihat dari pancaran wajah mereka semua. Memang, kebanyakan murid lebih menyukai kegiatan seperti ini di banding belajar di dalam kelas seharian suntuk.

Pak Nugroho sebagai kepala sekolah dipersilahkan untuk menyampaikan sepatah atau dua kata sekaligus membuka kegiatan ini secara resmi.

"Semoga kegiatan hari ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan sampai di penghujung acara. Dan saya sangat mengapresiasi seluruh peserta yang akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan tahunan kita ini. Terlihat bersemangat sekali. Saya sebagai kepala sekolah juga sangat mendukung apapun mimpi kalian di masa depan nanti. Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, kegiatan eksplorasi diri SMA Negeri Bayangkara ini secara resmi saya buka!"

Prok... Prok... Prokk ...!!!

Tepuk tangan yang amat sangat meriah bergema di seluruh area sekolah. Dengan demikian kegiatan tersebut akan segera dimulai. Setelah kepala sekolah menyelesaikan pidatonya, ketua OSIS mengambil alih dan menginformasikan tempat yang akan mereka tempati. Terbagi menjadi dua kelompok, ada yang di lapangan, ada juga yang di dalam ruangan.

"Bagi seluruh peserta, saya persilahkan untuk menempati ruangan yang telah kami sediakan. Dan bagi siswa atau siswi lain yang ingin ikut menyaksikan, kami persilahkan. Namun, jangan sampai mengganggu jalannya kegiatan ini. Terima kasih."

Dan ya, Angga tercatat sebagai salah satu peserta. Namanya berada di urutan paling akhir, karena ia terlambat mendaftar. Dia memutuskan untuk ikut, dengan mempertimbangkan satu dan banyak hal.

Apalagi sosok Ayah yang seharusnya menjadi pendukungnya malah sama sekali tak peduli, apalagi mendukung mimpinya sebagai seorang seniman. Alasan tetap sama, karena ingin Angga menjadi penerus perusahaannya. Keputusan ini pun ia ambil setelah mengobrol lama dengan Ibunda tercinta. Dipikir-pikir kegiatan ini bisa membantunya untuk bangun kembali setelah rehat dalam kurun waktu yang cukup lama.

ANGGARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang