57 Normal?

57 12 1
                                    

Beberapa minggu kemudian, semua hal mulai membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa minggu kemudian, semua hal mulai membaik. Winiee yang mulai bersekolah lagi, Winwin yang sibuk berkerja dan Ara mengurus Abang Ten yang belum sepenuhnya pulih.

Lucas kembali melanjutkan kontraknya sebagai model, Yangyang masih saja sibuk urusan rumah sakit.

Kun dan Hana yang kembali membuka cabang baru Baba food di luar kota. Chenle yang sibuk dengan latihan fisiknya. Renjun dan Jeno kembali membaik pula.

Jam istirahat sebentar lagi berbunyi. Namun di kelas Winiee masih tetap hening menyimak penjelasan Bu Minji dengan satu guru baru yang baru saja diperkenalan pada mereka.

 Namun di kelas Winiee masih tetap hening menyimak penjelasan Bu Minji dengan satu guru baru yang baru saja diperkenalan pada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nahh.. anak-anak untuk kedepannya kalian akan bersama Pak Dejun. Bu Minji mengambil cuti beberapa hari. Kalian baik-baik yaa sama Pak Dejun. Bu guru pasti kembali mengajar kalian." Ucap Minji bertepatan dengan bell jam istirahat tiba.

"Sekarang, kalian boleh istirahat." Seru Minji membuat para murid berhamburan keluar, sedangkan Winiee dan David mendekati guru barunya itu.

"Kenapa paman masih hidup? Paman bukannya sudah mati?." Tanya David.

"David, kamu ngaco yaa. Paman ini yang sudah menolong Uncle Tenny." Sahut Winiee.

"Bukan. Dia mirip dengan Paman Xiaojun. Paman jujur saja padaku." Jelas David.

Minji yang melihat pertengkaran mereka, memisah keduanya untuk menjauh dari Pak Dejun.

"Tunggu Bu Minji, biar saya bicara." Tahan Dejun, berlutut menyamakan tingginya dengan anak dan memegang masing-masing pundaknya.

"Dengarkan Pak guru. Memang wajahku mirip dengan pemimpin Xiaogrub. Namun Bapak bukan dia." Jelas Dejun.

"Buktinya?." Tanya David, membuat Dejun merogoh dompetnya memberi kartu tanda pengenal pada kedua anak itu.

"Jika kalian masih ragu, bisa bertanya dengan Bu Minji." Lanjut Dejun diangguki Minji.

"Benar. Kau bukan pamanku." Gerutu David tertunduk lesu.

"Yahh kenapa wajahmu seperti itu? Kau merindukan pamanmu." Tanya Dejun.

"Tidak. Dia hanya tahu cara memberiku mainan, dia hanya mengendongku sekali seumur hidupnya. Dia juga melukai Winiee. Untuk apa aku merindukanya?." Kesal David, berlari menghindari mereka.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang