56 Miracle?

69 12 1
                                    

Winwin masih di lokasi kejadian, darahpun masih berceceran di tortoar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Winwin masih di lokasi kejadian, darahpun masih berceceran di tortoar. Beberapa polisi juga sudah datang.

"Lapor Pak. Semua sudah kami amankan."

"Baik. Bawa ini ke kantor. Aku menunggu kabar baik." Jawab Winwin.

"Baik pak."

Winwin kembali menyusul Winiee, ia harus memastikan anaknya baik-baik saja.

"Papa Uncle mana?." Tanya Winiee.

"Uncle Tenny masih ada urusan. Nanti juga pulang. Emm Cerry... Ayo aku antar pulang. Aku dan Winiee harus pergi.... Ahh lupa, bisa kau membantuku membawa Leon Louis dan Bella."

"Kenapa?." Tanya Cerry.

Winwin melirik Winiee sekilas, dengan dahi yang mengerut.

"Baiklah."

Setelah mengantar Leon, Louis dan Bella di tempat penitipan hewan. Kini mereka sampai di tempat Cerry, Winwin ikut turun untuk memberitahu keadaan Ten. Setelahnya mereka bergegas menuju kantor polisi.

V

.

.

Menerima segala hal entah baik atau buruk di sepanjang hidup adalah perasaan Ten saat ini. Namun jika ia di berikan kesempatan lagi, Ten menyadari pilihan adalah milik mereka yang punya kemauan. Keajaiban akan datang dengan sendirinya.

Ten ingin hidup lebih tenang dengan menebus segala kesalahan yang lalu mulai sekarang.

"Hah?."

Ten terperanjat, ia baru sadar setelah operasi yang dijalaninya.

"Akhhh." Ia memegangi kepalanya yang bergitu pusing, kilas dimana ia tertusuk kembali berputar di otaknya.

"Abang Ten?."

Ten menatap lamat-lamat orang yang memanggil namanya. Semakin lama semakin jelas, laki-laki bertubuh bongsor yang selalu mengambil sebagian tempat tidurnya.

"Lucas?."

"Abang!!!!." Seru Lucas, hendak memeluk Abangnya namun di tahan.

"Jangan sekarang bego." Sahut Ara yang mencegahnya.

"Bang kenapa ketusuk segala sih? Kalo mati gimana?." Omel Ara.

"Yaa bagus donk Ra, rumah mahal itu buat gue." Sahut Lucas.

"Ehh bener juga yaa kas. Kenapa gak kepikiran."

"Makanya Ra. Kelakuan bikin orang panik. Dikira cemas itu enak apa." Gerutu Lucas sambil menunduk mengusap kasar matanya yang mulai memanas.

"Lo juga, dikira masuk penjara enak. Main nginep segala." Sahut Ara dengan air mata yang terus menetes.

Ten ikut menangis namun tetap tersenyum menatap kelakuan adiknya, "Sorry." Ucap Ten. Bersama dengan dua orang berbeda darah, namun memiliki ikatan begitu kuat. Saling bersimpati adalah keajaiban dalam hidupnya.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang