38 Mind?

421 47 4
                                    

"Terima kasih pak." ucap Winwin segera turun dari taksi yang ditumpanginya.

Banyak sekali wartawan yang berkumpul di depan kantornya, sudah pasti kasus besar ini yang menarik mereka untuk mencari informasi sebanyak mungkin.

"Itu dia pak Winwin!." Seru salah satu dari Mereka, hingga menyerbu Winwin dengan memotret, merekam dan begitu banyak pertanyaan.

Winwin terus berjalan tanpa menjawab dan sesekali tersenyum pada mereka.

"Pak bisa jelaskan pada kami, bagaimana Pak Winwin bisa menemukan mereka?."

"Bukannya saat itu Pak Winwin sudah dilepas dalam kasus ini?."

"Apa benar karena istri anda sebenarnya terlibat dalam kasus ini?."

"Apa?." sahut Winwin menghentikan langkah kakinya.

"Yaa, apa istri anda benar-benar terlibat dalam kasus ini? Bukannya istri anda ada ditempat kejadian saat itu?."

"Darimana kalian bisa menyimpulkan hal itu?." tanya Winwin.

"Istri anda mantan narapidanakan? Dan sempat berhubungan dengan anak perusahaan logo angsa kembar itu."

"Hah?." Winwin menghela nafas tak percaya setelah mendengarnya.

Renjun buru-buru keluar dari kantor saat melihat Winwin, terus dilempari pertanyaan dari mereka.

"Permisi... Permisi." ucap Renjun memecah kerumunan wartawan itu.

Ia menarik tangan winwin untuk menjauh dari mereka, sudah pasti atasannya itu bingung, baru keluar dari rumah sakit selama berminggu-minggu harus menjawab pertanyaan mereka aneh, entah dari siapa rumor itu beredar.

"Tunggu penjelasan resmi kami nanti sore. Tolong jangan ganggu Pak Winwin dia baru pulih." ucap Renjun sebelum benar-benar masuk ke dalam kantor dan menutup rapat pintu itu.

Winwin hendak berbalik, namun Renjun buru-buru menyeretnya ke ruang rapat.

"Aku-."

"Percuma Pak. Anda harus profesional." ucap Renjun.

Winwin mengigit bibir bawahnya, pertanyaan tadi sungguh menganggu pendengarannya.

"Baiklahh. Jelaskan pada mereka jika istriku itu korban." ucap Winwin yang dibalas senyuman Renjun.

"Tentu saja Pak. Ayo yang lain sudah menunggu." ajak Renjun.

.

.

"Selamat siang Pak." sapa Yongjin dan Jeno buru-buru berdiri dari kursinya dan hormat pada Winwin.

"Siang." jawab Winwin membuat mereka kembali duduk yang diikuti oleh Winwin juga.

"Baiklah, aku harus menjelaskan dari mana?." tanya Winwin dan menjelaskan apa yang telah terjadi padanya dan alasannya nekat ke tempat itu.

"Ohh begitu. Ada tambahan lagi Pak? jadi bagaimana keputusan Pak-." tanya Yongjin berhenti saat melihat Wang Yibo tengah berdiri di ambang pintu sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Bukankah kursi itu bukan tempatmu sekarang? Kasus ini berada di bawah kendaliku." ucap Wang Yibo.

Winwin hanya diam perkataan Wang Yibo memang benar, dia bukan ketua tim disini.

Ia berdiri dari kursinya, beralih disamping Renjun sedangkan Wang Yibo duduk dikursinya tadi.

"Aku bahkan tidak memintamu untuk mengikuti diskusi ini. Bisa kau keluar sekarang? Laporan dari Yongjin, kurasa sudah cukup." ucap Wang Yibo tanpa menatap lawan bicaranya.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang