25 PAPA?

595 60 2
                                    

"Sayang udah tidur?." tanya Winwin saat kembali masuk ke dalam kamar. Ia melihat sang istri yang sudah merikuk diatas ranjang.

"Maafkan aku." ucap Winwin karena terlalu lama mengobrol dengan Bang Ten, sampai lupa tadi sudah berjanji akan mendengarkan cerita Ara.

Winwin mengelus pelan rambut istrinya itu dan mengecup keningnya lama. Saat winwin hendak tidur ponselnya berdering.

"Hallo Renjun. Baiklah aku kesana sekarang." ucap Winwin hendak bangkit namun ternyata lengannya ditahan Ara.

"Mau kemana?."

"Kasus penculikan itu terjadi lagi. Tempatnya dekat dari sini, aku harus segera kesana. Kau tak apa kan?."

Ara hanya mampu menggeleng, mana bisa ia meminta Winwin untuk tetap tinggal. Ara melepas cengkraman itu saat Winwin kembali mencium keningnya.

"Hati-hati."

"Tentu saja." jawab Winwin segera menyambar Jaket dan Topinya.

.

.

.

Hanya butuh beberapa menit dan berjalan kaki dari apartemen sudah sampai di lokasi.

Winwin melihat tanda polisi yang sudah terpasang disana.

"Pak."

Hormat Renjun dan memberikan laporan hasil penyelidikan tempat kejadian.

"Kami berhasil menemukan nomor plat mobil yang membawa wanita itu. Dan kami juga menemukan satu kancing baju, serta jejak sepatu pelaku. Menurut hasil sidik jari, wanita itu berumur 25 tahun dan masih aktif berkerja di HDYgrub sama seperti dua korban yang lalu." jelas Renjun.

"Baiklah, aku pinjam sentermu." ucap Winwin ia terus menyoroti tempat kejadian.

Winwin mulai membayangkan bagaimana wanita itu bisa diculik. Saat tangannya menyentuh tembok, terdapat sepercik cairan yang masih menempel disana, ia mencium bau itu dan membuatnya pusing.

Sepertinya itu adalah obat bius yang digunakan pelaku. Winwin mengambil cairan itu dengan kapas, "Renjun, cari tahu apa cairan itu. Tanyakan pada dokter Zhang."

"Siap."

.

.

.

Tepat pukul 3 dini hari, Winwin baru kembali pulang. Wajahnya tampak semakin kusut, tapi setidaknya ia menemukan bukti baru.

"Howaahhh."

Winwin menghempaskan dirinya ke sofa, semakin lama matanya semakin berat dan tertidur disana.

Ara yang mendengar suara pintu terbuka, buru-buru bangun dari tidurnya. Ia tersenyum mendapati Winwin yang masih mengenakan sendal tertidur diatas sofa, pasti suaminya itu lupa melepasnya.

Ara kembali ke dalam kamar untuk mengambil selimut, dan kembali menatap Winwin yang tidur dengan mata setengah terpejam, menakutkan memang tapi itu lucu.

Ara melepas sendal itu, dan sedikit mengelitik kaki Winwin. Ara cekikikan sendiri padahal sang empu sama sekali tidak bergerak.

Ara segera menyelimutinya dan ikut masuk tidur disamping Winwin.

Dengan mata terpejam Winwin tersenyum saat tahu istrinya menyusulnya, ia mengeser tubuhnya dan memeluk Ara.

.

.

.

"Maaa... Paa... Bangun. Maaa... Paaa." panggil Winiee sambil menguncang tubuh keduanya.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang