Winwin menepikan mobilnya setelah berkeliling tak kunjung menemukan Ara.
Bahkan kini sudah jauh dari kota, ia menyenderkan tubuhnya sambil mengigit bibir bawahnya dan memijat pelipisnyaa.
"Kau pergi kemana?." gumamnya tanpa memperdulikan Hendery yang tampak serius menatapnya.
"Kau seharusnya tidak berkata kasar padanya, mungkin hal ini tidak terjadi." ucap Hendery yang sibuk memainkan ponselnya.
Winwin menoleh ke arah laki-laki itu, "Heh? Ini semua juga karena kau." sahut Winwin.
"Heii, aku hanya ingin menjaganya, saat kau sakit." jawab Hendery.
"Tunggu, apa kau bilang? Sakit? Dari mana kau tahu aku sakit?." tanya Winwin.
"Jika aku jawab apa kau akan percaya? Sepertinya tidak." jawab Hendery.
Winwin makin bingung dengan perkataan Hendery.
"Apa kau ingat simbol angsa kembar? Dan skretarisku?." tanya Hendery.
"Iyaa kenapa? Bukannya itu simbol perusahaanmu?." tanya Winwin.
"Iyaa kau benar, aku masih memakai simbol dari perusahaan ayahku setelah beliau meninggal. Aku sengaja melakukan itu agar kalian lebih mudah membongkar bisnis ilegal yang dilakukan ayahku. Dan Jing Ting You dia adalah salah satu bawahan ayahku, aku selalu curiga padanya. Aku sering mengikutinya, kau ingat saat Winiee memanggilku di pusat perlanjaan? Kau juga merasa diikutikan?." jelas Hendery.
"Kenapa kau baru bilang sekarang?." tanya Winwin.
"Aku tidak percaya dengan polisi. Nahh akhirnya ketemu." jawab Hendery.
"Apa?."tanya Winwin.
"Lokasi Ara." jawab Hendery, tidak sia-sia ia memasang GPS di mobil Jinting.
.
.
.
Pagi mulai menjelang, mereka berdua telah sampai di tempat Hendery maksud.
Jalanan begitu sepi bahkan tidak ada tanda-tanda kehidupan disana, saat mereka menepikan mobil agak jauh dari lokasi, Hendery segera melepas seat bletnya.
"Kita yakin akan masuk ke gedung itu hanya berdua?." tanya Hendery saat menatap gedung tua itu.
"Kita? Aku tidak menyuruhmu untuk ikut, Kau tunggu disini saja." jawab Winwin sambil memakai pengaman maupun memasang senjata di tubuhnya.
Hendery menahan lengan Winwin saat hendak turun dari mobil, "Hai tunggu, kau jangan nekat. Kau tidak tahu siapa yang akan kau hadapai sekarang?." tanya Hendery.
"Aku tahu, tapi aku harus segera membawa Ara pergi dari tempat itu." jawab Winwin.
"Kemarin saja kau tertembak, apa lagi sekarang kau ingin masuk ke kandang mereka sendiri. Kau mau mati?."
"Sebenarnya apa mau mu hah?." tanya Winwin sambil mengempaskan tangan itu.
"Aku ikut." jawab Hendery.
.
.
"Pakai ini, ku rasa orang elit sepertimu tidak asing untuk memainkannya." ucap Winwin setelah memberikan senapan pada Hendery.
Hendery tersenyun miring sambil menatap senjata mematikan itu.
"Ingat, gunakan disaat terdesak saja." ucap Winwin yang diangguki Hendery.
Mereka berdua segera melangkah ke tempat itu dengan hati-hati melewati pintu belakang, tidak ada penjagaan disana maupun cctv yang terpasang.
Winwin melangkah lebih dulu diikuti oleh hendery, terus mengendap-endap mencari disetiap ruangan di gedung tua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME after YOU [WAY V]✅
FanfictionSetelah aku bertemu denganmu. Kebetulan disengaja atau sengaja kebetulan?... entahlah winwin juga tidak tahu. Winwin Kun Ten Lukas Hendery Xiaojun Yangyang Renjun Chenle Yuta Ara & Hana Let's Winwin...