40 Electric Hearts?

430 46 11
                                    

FlashBack

.

.

Yongjin kembali merapikan lipstik yang telah ia gunakan sambil menatap pantulannya di cermin.

Berpura-pura sebagai seorang karyawan adalah keahliannya sebagai polisi intelijen.

Namun mencari informasi sebanyak mungkin di Lebel V entertement untuk menguak sebuah kasus penipuan bukan hal yang mudah.

Deringan ponsel, membuatnya berhenti melamun. Panggilan dari atasannya Winwin buru-buru ia jawab.

"Yongjin, aku telah menemukan bukti baru. Semua aliran dana itu bukan mengalir ke rekening direktur tapi manajer. Aku dengar ia hari ini masih menghadiri rapat di kantor, tapi beberapa menit lagi. Ia punya jadwal penerbangan ke luar negeri, cepat tangkap dia sebelum berhasil kabur."

.

.

Yongjin buru-buru menuju ruang rapat namun sial, orang itu sudah tidak ada disana. Ia kembali ke tempat resepsionis untuk menanyakan kemana manajer itu pergi, namun sebelum itu terjadi Yongjin tersenyum samar saat melihat manajer itu berjalan melewati lobi menuju pintu keluar.

"Pak Manajer!." teriak Yongjin hendak mengejarnya namun seorang berbadan tegap menghalangi jalannya.

"Maaf Nonna Yongjinkan? Aku Lucas, manajer mememintaku untuk menemuimu." ucapnya sambil tersenyum lebar namun tampak canggung.

"Maaf aku tidak ada waktu." jawab Yongjin namun pria jangkung itu tetap menghalangi jalannya.

"Akh, bisa minggir tidak sih?." gerutu Yongjin.

Lucas melangkah ke samping memberi jalan gadis itu.

Mengikuti langkah kaki gadis itu pergi, Lucas perlu bicara padanya untuk membicarakan kontrak kerja sebagai model.

"Kenapa kau mengikutiku? Jangan bilang kau tertarik padaku." tanya Yongjin sambil melirik kanan kiri berharap ada taksi yang lewat.

"Hah? Seharusnya itu kata-kataku nonna. Bisa kita tanda tangan sekarang?." tanya Lucas.

"Kau fansku ternyata." sahut Yongjin.

"Astaga...." sahut Lucas berkacak pinggang, ia rasa gadis ini belum tahu siapa dirinya.

"Baiklah fans. Bisa tolong aku sebentar?."

.

.

Yong jin menggerutu, ia terjebak dikemacetan jalanan. Berulang kali melirik arloji di tangannya.  Ia tidak punya banyak waktu.

Akhirnya ia mengambil tisu di dasbor, memberikan kecupan cukup lama memberikannya pada Lucas.

"Itu tanda tanganku, terimakasih tumpangannya." ucap Yongjin memutuskan untuk keluar dari mobil, mengabaikan teriakan Lucas yang memanggil namanya.

Ia terus berlari mengejar bajingan yang hendak kabur keluar negeri itu.

"Yakk nonna! Hiss harusnya dipipiku." kekeh Lucas.

.

.

Yong jin berhenti sejenak, ia mengatur nafasnya yang tersenggal senggal karena berlari. Bandara itu sudah terlihat.

Senyum miring terukir dibibir yang terpoles lipstik merah itu.

Yong jin melanjutkan jalannya, kini dengan lebih santai karena ia masih mempunyai banyak waktu. Tidak sia sia ia berlari tadi.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang