43 Baru?

434 46 4
                                    

"Yukhei... Bangun nak."

"Mama?."

"Ayo cepat ikut Mama."

"Kemana?."

"Sudah ayo." ajak wanita yang masih mengenakan piama tidur, dengan tergesa-gesa menuntun anak laki-laki untuk menuruni tangga di rumah mewahnya.

Pertanyaan  dari anak laki-laki itu, sama sekali tidak ia hiarukan. Pikirannya saat ini hanya bagaimana bisa membawa anaknya pergi sejauh-jauhnya dari sana.

"Mama, kita akan kemana?. Paman ini siapa? Papa dimana?."

"Aku titip Yukhei, tolong jaga dia. Aku tidak bisa meninggalkan papanya begitu saja. Kalaupun aku harus mati karena ancaman mereka, aku tidak masalah. Yang terpenting kau bisa menyembunyikan Yukhei."

"Baiklah, maafkan aku. Seharusnya aku bisa menjaga kalian, bukan bersembunyi seperti ini."

"Mama?."

Wanita itu menunduk saat anak laki-laki itu menarik ujung bajunya dan menyamakan tingginya dihadapan anak satu-satunya itu.

"Yukhei jadi anak yang baik. Kamu ikut paman Huang yaa."

"Tapi Mama?."

"Mama akan menyusul nanti."

"Janji?."

"Janji." jawab wanita itu, sambil tersenyum tulus.

.

.

Lucas mengeliat tak nyaman, karena endusan tepat diwajahnya. Senyum wanita cantik dimimpinya kini memudar berganti dengan wajah anjing betina kesayangannya.

"Akhh! Kok elo sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhh! Kok elo sih?." gerutu Lucas hendak menarik selimutnya kembali.

"Bangun kingkong... Ada jadwalkan hari ini."

"Gue kira Bella yang ngomong."

"Enak aja lo, bangun sono." sahut Ten dari daun pintu kamar model terkenal itu.

"Yaa yaa yaaa... Jadi asisten baru aja bawel." gerutu Lucas.

"Belagu loh kingkong, hidup juga masih numpang gue." seru Ten.

" seru Ten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang