Hana kembali sibuk dengan pekerjaannya, restoran sangat ramai hari ini, ia bahkan sampai kewalahan melayani mereka.
Setelah pembeli cukup lengang ia beristirahat di kursi yang baru saja ia bersihkan.
"Aakk!." Hana tersentak saat pipinya ditempeli botol minuman yang dingin.
"Hiss, Xiaojun dingin tahu." grutu Hana malah membuat Xiaojun terkekeh.
"Salah sendiri, ngelamun terus. Ada sesuatu yang menganggumu?." tanya Xiaojun ikut duduk didepan Hana.
"Tidak." jawab Hana, meraih botol minuman yang di bawa Xiaojun, menengaknya hingga habis.
"Ohh, Xiaojun kau kemari?." tanya Kun yang baru keluar dari ruangannya.
"Yahh, aku lapar." jawab Xiaojun.
"Kau mau apa? Akan aku ambilkan." tawar Hana.
"Eee,, mau kau disini saja, Kun saja yang ambilkan." perintah Xiaojun.
"Yakk! dasar anak nakal." grutu Kun tapi ia tetap mengambilkan makanan untuk Xiaojun.
"Nihh,, makan yang banyak, aku kasihan dengan badan sekurus itu, membaca buku tidak akan membuatmu gemuk." ucap Kun membuat Hana ikut tertawa juga.
"Hana, bagaimana kau menerima lamaran Kun tidak?." tanya Xiaojun tiba-tiba.
Hana terdiam ia bingung, saat menatap Kun sepertinya Kun juga menantikan jawabannya. "Aku,, aku,, aku harus ke belakang masih banyak perkerjaan disana." jawab Hana, kabur dari tempat itu.
"Yang sabar." ucap Xiaojun pada Kun yang hanya dijawab senyum.
"Bagaimana kabar Hendery? Apa dia sudah pulang?." tanya Kun.
"Sudah, bahkan dia pulang bersama teman-teman anehnya, tapi yang satu cantik sih,, ehh tidak cantikan Hana, soalnya gadis itu tidak punya tata krama." jawab Xiaojun.
"Ada gadis juga?." tanya Kun.
"Iyaa, tapi gadis itu sama saja, berandalan, suka memaksa, tidak tahu diri." jawab Xiaojun.
"Aku baru saja bertemu dengan model seperti itu tadi." sahut Winwin.
"Lohh,, tidak ke kantor?." tanya Kun.
"Tidak. Haii,, Hana." sapa Winwin.
Hana yang dipanggil menoleh dan tersenyum pada Winwin.
"Kun, kau masih?." tanya Winwin, Kun yang mengerti mengangguk.
"Yang semangat donk, kejar terus, dia mungkin butuh keyakinan lebih darimu." ucap Winwin.
"Sotoy,,, jomblo mau menasehati." tonyor Kun, ia menatap Hana yang sibuk melayani pelanggan yang lainnya, sambil tersenyum. Sungguh gadis yang membuat Kun gila.
V
"Itu tempat kerjanya?." tanya Ara saat melihat restoran mewah yang ia lihat dari kejauhan.
"Alamat yang diberikan benar." sahut Lucas.
"Tentu saja benar, aku bahkan sangat hafal dan dekat dengannya." sahut Hendery.
"Yang benar saja, kita benar-benar sudah gila." sahut Ten.
"Loo aja, gue ngak mau." sahut Ara.
"Kita lakukan sekarang?." tanya Lukas.
"Bodoh! Kau mau tertangkap sekarang hah? Kita tunggu rencana dari boss saja." sahut Ara.
"Benar, kita hanya perlu mengawasinya dulu." sahut Ten.
Mereka masih mengamati restoran itu, hingga Kun dan Hana keluar darisana sama-sama masih mengenakan baju kerja dan menaiki mobil pergi darisana.
"Itu?." tanya Ara yang diangguki Hendery.
TBC
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
ME after YOU [WAY V]✅
Fiksi PenggemarSetelah aku bertemu denganmu. Kebetulan disengaja atau sengaja kebetulan?... entahlah winwin juga tidak tahu. Winwin Kun Ten Lukas Hendery Xiaojun Yangyang Renjun Chenle Yuta Ara & Hana Let's Winwin...