1 Siapa Winwin?

2.4K 198 11
                                    

Tok Tok Tok

Pintu kaca itu diketuk pelan, Winwin yang tengah sibuk dengan komputernya berhenti, "Masuk saja, Renjun." teriak Winwin.

Renjun menyembulkan kepalanya dari balik pintu, ia membungkukkan badannya dan memberi hormat pada Winwin.

"Duduk." perintah winwin.

"Saya membawa laporan hari ini, ada korban lagi di gang yang sama ditempat Yanyang." lapor Renjun pada atasanya itu.

Winwin membuang nafasnya kasar, "Tempat itu lagi?." tanya Winwin.

"Yaa dan cctv di sana, kembali rusak." jelas Renjun.

"Kurasa aku sendiri yang harus turun tangan, aku ingin tahu seberapa menakutkan mereka." ucap Winwin.

Renjun(NCT Dream)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun(NCT Dream)

V

"Sama sekali tidak menakutkan, tentu saja cantik." ucap Ara saat menatap pantulan dirinya sendiri, lalu membasuh tangannya di kran.

Ara menatap tangannya sedari tadi, yang baru selesai dibasuh. Ia tidak memperdulikan teriakan Lucas, yang ingin bergantian dengannya.

"Oii Ara! Kebelet nihh, cepet napa!." teriak Lucas sambil mengedor-gedor pintu itu.

"Dibasuh seperti apapun, tangan ini akan tetap kotor." guman Ara segera keluar tanpa memperdulikan Lucas yang terus mengomel padanya, dan masuk ke kamar mandi.

Tampak Hendery dari pintu depan berlari menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.

"Gawat, ada polisi." kata Hendery.

"Apa? Dimana?." tanya Ten.

"Mereka sudah di depan." jawab Hendery.

"Kalian cepat pergi dari tempat ini, kemasi barang yang penting. Aku akan menemui mereka." perintah Ara.

"Kau gila? Kau bisa tertangkap jika menemui mereka." sahut Ten.

"Lalu? Kita harus bagaimana?." tanya Ara.

"Kita pergi sama-sama." ajak Ten.

Mereka berempat segera meninggalkan rumah kecil itu dari pintu belakang, tapi sebelum itu Ten meletakan korek api di dalam oven yang menyala.

"Kalian keluar? Atau saya dobrak pintu ini!." teriak Winwin.

Winwin mendobrak pintu itu, kosong ia tidak menemukan apapun, tapi saat melihat oven yang menyala, "Menunduk semua!." perintah winwin.

Duarr.

Korek api itu meledak, membakar rumah kecil itu.

Ara hanya mampu menatap dari balik kaca mobil yang terus menjauh dari tempat itu, rumah yang ia tinggali lima tahun terakhir ini harus hangus, dan akhirnya ia harus kembali pindah tempat lagi.

"Cihh,, padahal baru setengah sudah menganggu saja. Sialan, kenapa mereka bisa tau tempat itu." umpat Lucas.

"Diem lohh, naikin tuh resleting." sahut Ara. 

"Ehh,, sorry." balas Lucas.

"Kita mau kemana?." tanya Hendery.

"Sudah nurut saja." sahut Ten.

"Kurasa rumahku tempat paling aman saat ini." ajak Hendery.

"yahh,, sudah.. terserahmu." jawab Ten.

V

"Elo tinggal sendiri?." tanya Ara saat memasuki rumah mewah itu.

Hendery memang anak orang kaya, dia ikut dengan Ara hanya ingin bersenang-senang saja.

"Tidak, gue tinggal berdua sama saudara kembar." jawab Hendery.

"Orang tuamu?." tanya Ara.

Raut wajah Hendery berubah acuh, "Sibuk." jawab hendery.

"Kalian masuk saja ke kamarku, gue pergi bentar." pamit Hendery.

"Lo mau kemana?." tanya Ara.

"Keluar sebentar." jawab Hendery melangkah pergi dari depan kamarnya.

"Haii,, broo, di mana kulkas?!." teriak Lucas karena merasa lapar, namun tidak dijawab Hendery.

"Nohhh kulkas." tonyor Ten pada kepala lukas.

V

"Kau pulang, Hendery,,, mereka temanmu?." tanya Xiaojun berhenti membaca buku saat tau Hendery datang ke ruangannya.

"Ternyata kau sudah tahu, jangan memberi tahu papa dan mama. " perintah Hendery berbalik meninggalkan Xiaojun.

"Kapan kau akan berhenti?." tanya Xiojun.

"Itu bukan urusanmu!." jawab Hendery.

TBC

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang