Lima tahun kemudian.
Hana dan Kun tengah berbahagia saat ini, mereka juga sudah menikah.
Hari ini adalah hari ulang tahun anaknya, mereka sudah menyiapkan pesta untuk itu, angka tiga menghiasi kue ulang tahun itu.
"Yanyang, bawa dia kemari." teriak Hana saat acara itu akan segera dimulai.
Yangyang mengendong anak laki-laki itu untuk ikut dengan papa dan mamanya.
"Aigooo,, Chenle. Sudah mama bilang jangan main dulu, lihat sekarang jas mu kotorkan." ucap Hana saat mengambil alih gendongan Chenle dari Yangyang.
"Sini, Baba bersihkan." ucap Kun, yang sudah membawa tisu dan mengelap lembut jas anaknya itu.
"Astgaaa, aku jadi ingin punya anak." sahut Winwin yang baru datang, ia masih memakai seragamnya dengan kado besar di tangan kanannya.
"Cari dulu istrinya, Win." sahut Kun tapi diabaikan Winwin.
"Chenle,, paman punya hadiah untukmu." ucap Winwin, Chenle yang semula digendongan Hana, meminta turun dan menghampiri Winwin, meminta hadiah itu.
Saat Chenle ingin membukanya, Hana menggendong Chenle kembali, "Nanti kita buka yaa, sekarang kita tiup lilin dulu." ajak Hana.
Setelah acara tiup lilin dan kue berakhir, para tamu orang dewasa mulai menikmati sajian disana, dan untuk anak-anak menikmati atraksi sulap Kun.
Winwin dan Hana memilih ikut menikmati permainan sulap Kun, bagaimana bisa dia melayangkan setangakai bunga di udara.
"Howahh,, Hana jangan-jangan dulu kau mau menerima Kun karena dihipnotis." seru Winwin membuat Hana tertawa.
"Kurasa kau benar, kenapa aku baru menyadarinya yaa." balas Hana, membuat Winwin tertawa juga.
"Aku kesana dulu." pamit Hana sambil menunjuk Chenle yang masih diam dengan mulut menganga melihat Babanya melakukan sulap.
"Astaga,, aku lapar." guman Winwin sambil memegangi perutnya.
"Mau es krim, pak?."
Winwin menoleh kesamping mendapati Ara yang tengah membawa dua buah es krim yang satunya disodorkan ke arah Winwin.
Gadis itu tampak berbeda sekarang, muka garangnya sudah hilang, rambutnya pun kembali hitam dan panjang, ia memakai dress warna kuning tetapi tetap sopan.
"Kau, sudah keluar? Bukannya bulan depan kau baru keluar?." tanya Winwin.
"Yahh,, karena mendapat pengurangan masa tahanan. Memang kenapa? Kalo gue keluar sekarang? Lo ngak suka?." tanya Ara.
"Bukan begitu, aku sangat senang sekarang." ucap Winwin dan mencomot salah satu es krim di tangan Ara dan mulai memakannya.
"Ada racunnya." ucap Ara membuat Winwin tersedak.
"Tapi bo'ong." goda Ara.
Ara memilih untuk menghampiri Hana dan Kun ditambah Chenle sekarang, gadis itu tersenyum lebih lebar, dan menggendong Chenle juga.
Winwin hanya menatap Ara dari kejauhan sambil menikmati es krimnya.
"Nyebelin tapi bikin seneng yaa, bang?." tanya Yangyang yang sudah ada disampingnya.
"Kau benar." sahut Winwin.
"Yaa, udah ajak buat anak aja. Katanya pengen." ucap Yangyang yang mendapat pelototan dari Winwin.
"Ampun Pak,, Saya hanya menyarankan anda." goda Yangyang sambil menunduk.
"Jangan diborgol saya pak." ucap Yangyang lagi dan berlari pergi dari sana.
"Astagaa bocahh, mulutnya tidak bisa direm." guman Winwin.
END
Terima kasih yang sudah membaca.🤗
Hayukk, mampir ke Work aku lainnya...
Spesial buat tetua kita, Bang Moon😍Ada lagi nih... All NCT & WAY V fantasi. Tentang misteri sekolah dan kekuatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME after YOU [WAY V]✅
FanfictionSetelah aku bertemu denganmu. Kebetulan disengaja atau sengaja kebetulan?... entahlah winwin juga tidak tahu. Winwin Kun Ten Lukas Hendery Xiaojun Yangyang Renjun Chenle Yuta Ara & Hana Let's Winwin...