46 Lebih Dekat?

257 33 0
                                    


"Ayo masuk Om." ajak Cerry membuka kunci pada rumah kaca milik keluarganya.

"Kok ngak ada tanamannya?." tanya Ten, melihat rumah itu kini kosong.

"Iyaa Om. Soalnya ngak ada yang urus, jadi tanamannya dijual." Jawab Cerry mulai menata kursi dan Papan kertas.

"Ohh.. Ehh itu masih ada kaktus." seru Ten mengambil kaktus mini di dalam pot, yang ada di pojok ruangan.

"Kayaknya yang itu ngak laku." jawab Cerry. Ten menaruh kaktus itu diatas meja panjangnya.

"Pasti lo yaa..  Yang jual." tebak Ten, mengingat kemarin tanda tangan Lucas saja dijual.

"Ihh.. Engak kok." "Kok tahu ngak laku?."

"Bantuin jual doang."

"Sama aja." jawab Ten. Cerry sudah siap dengan peralatan gambarnya, menatap Ten yang diam di depannya.

"Kok diem? Ini gimana?." tanya Cerry tidak tahu harus memulai dari mana.

"Sebelum gambar, gue mau tanya sesuatu." ucap Ten tampak serius.

"Apa?."

"Sebenarnya... Apa tujuan loo ngambar?." tanya Ten.

"Masa Om lupa. Kan biar masuk jurusan seni kalo lulus." jawab Cerry.

"Karena saudara kembarmu yang sudah meninggal?." tanya Ten.

"Heem." jawab Cerry.

"Memang Loo ngak punya keinginan sendiri?." tanya Ten, membuat gadis itu terdiam sambil menunduk.

"Cerry bakal berusaha sebisa mungkin untuk masuk jurusan seni, seperti kemauan terakhir Berry. Kalaupun gagal, Cerry tetep terus usaha." jawab cerry menggenggam kuat kuasnya.

"Okeyy... Kita mulai gambar hari ini." ucap Ten mulai melepas sweter ditubuhnya.

"Ehhh... Mau apa Om?." tanya Cerry.

"Gambarlah, emang mau ngapain? Sayang kalo kena cat air. Baru beli kemarin soalnya. Baguskan? Mahal loh ini." tanya Ten.

"Bagus Om." jawab Cerry malas.

V

.

.

"Nak Lucas, kerjanya apa?." tanya Tuan Huang setelah selesai sarapan. Mereka berdua bermain catur di belakang rumah.

"Model Om."

"Ohh, pantes tampan juga yaa.. Kamu. Kaya Om waktu muda." jawab Tuan Huwang, sedikit membuat sudut bibir yang kaku mulai tertarik.

"Sampai sekarang juga masih tampan kok. Gagah juga." jawab Lucas malu-malu, sambil melirik ke dalam rumah berharap Yongjin datang menghampirinya.

"Kamu ini bisa aja. Udah lama jadi Model?."

"Udah lumayan Om." jawab Lucas.

"Pantes Om, seperti pernah melihatmu sebelumnya. Kenal Yongjin juga udah lama?."

"Hampir dua tahun Om."

"Dua tahun?."

"Iyaa Om."

"Wahhh, bisa-bisanya anak itu." geram Tuan Huang. Membuat Lucas kembali tegang.

"Orang tua kamu juga sudah tahu?."

"Saya udah ngak punya orang tua Om. Dulu saya anak jalanan, saya dibesarkan Gege dan nonna angkat saya. Yang nasibnya sama dengan saya." jelas Lucas.

ME after YOU [WAY V]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang