Keesokan harinya, Hana menuruti perkataan Ten, ia selalu menghiraukan dan mengabaikan Kun, ia tak ingin mendengar penjelasan dari laki-laki itu.
"Hana, dengarkan penjelasan ku dulu." mohon Kun ia terus membuntuti gadis itu kemanapun hingga masuk ke dalam dapur.
Raut muka marah masih tercetak di wajah gadis itu.
"Minggir!." bentak Hana saat hendak mengambil bahan makanan di kulkas, pasalnya laki-laki itu menghalangi jalan.
Kun mengalah membiarkan hana memilih bahan makanan, tapi kesebarannya sudah hilang, ia menarik tangan Hana, untuk menghadap ke arahnya dan menutup pintu kulkas itu dengan kasar.
"Hei?!." teriak Hana.
Kun mengunci tubuh Hana dengan ke dua tanganya yang ia letakan pada kulkas, ia menghalangi langkah Hana dengan tubuhnya.
"Minggir!." ronta Hana dengan mendorong dada Kun, tapi kekuatanya masih kalah dengan laki-laki itu.
"Minggir! Atau aku-." ucap Hana terhenti karena Kun terus menatapnya dengan diam, ia sangat takut saat Kun mendadak menjadi pendiam seperti saat ini.
"Dia Yuri, teman masa kecilku, kami tidak memiliki hubungan apa-apa, aku sudah menjelaskan padanya jika kau calon istriku." jelas Kun membuat Hana tak dapat berkata apapun.
"Sungguh, aku hanya mencintaimu." imbuh Kun.
"Aku tidak percaya. Yang benar saja,, teman?" ucap Hana remeh, memalingkan wajahnya dari Kun.
"Iya, dia hanya temanku." jawab Kun.
"Aku dan kau dulu juga teman, tidak ada bedanya." bantah Hana.
"Beda, dia selamanya akan jadi temanku tidak lebih, dan kau jadi teman hidupku untuk selama-lamanya." ujar Kun.
"Maafkan aku." ucap Kun lagi, Hana selalu luluh dengan tatapan tulus itu, ia mengangguk, membuat lengkungan senyum di bibir Kun.
"Tunggu apa lagi, minggir." perintah Hana lagi.
"Tidak mau. Aku kan terus seperti ini, agar dunia tidak bisa menyentuhmu dari sisi manapun dan kau.... hanya bisa melihatku." ucap Kun, membuat pipi Hana merona.
"Howekk!." teriakan itu membuat Hana dan kun menoleh ke sumber suara, ternyata itu Ten dan karyawan yang lain, yang melihat mereka dari kejauhan.
"Howekk!." teriak Ten tampak dibuat-buat sedangkan karyawan yang lain malah melontarkan kalimat seperti anak sd yang sedang menjodohkan temannya.
"Ciyeee, Uri Boss! Ciyee.. Ciyee.." teriak mereka, antara ciyee senang atau cemburu entahlah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ME after YOU [WAY V]✅
FanficSetelah aku bertemu denganmu. Kebetulan disengaja atau sengaja kebetulan?... entahlah winwin juga tidak tahu. Winwin Kun Ten Lukas Hendery Xiaojun Yangyang Renjun Chenle Yuta Ara & Hana Let's Winwin...